BETANEWS.ID, KUDUS – Sebanyak 28 SMP di Kabupaten Kudus sejak Senin (19/4/2021) kemarin melaksanakan ujian sekolah secara tatap muka, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Untuk memastikan pelaksanaan ujian sekolah tatap muka berjalan sesuai dengan prokes yang ditetapkan, Bupati Kudus HM Hartopo melakukan peninjauan di beberapa sekolah. Di antaranya di SMP 3 Bae, SMP 3 Kudus dan SMP NU Al-Ma’ruf, Selasa (20/4/2021).
Baca juga : 28 SMP di Kudus Laksanakan Ujian Sekolah Tatap Muka
Hartopo mengapresiasi upaya sekolah melaksanakan ujian tatap muka yang disiplin protokol kesehatan. Sejak memasuki sekolah, guru yang bertugas langsung mengecek suhu dan menyiapkan hand sanitizer untuk para siswa. Selain itu, siswa yang berada di kelas pun hanya 50 persen dari daya tampung kelas. Baik guru dan siswa terpantau mengenakan masker dan faceshield.
“Ujian tatap muka sudah bagus. Semua sudah menjalankan protokol kesehatan dengan baik,” ucapnya.
Hartopo mewanti-wanti agar guru terus mengingatkan siswa akan pentingnya protokol kesehatan. Kedisplinan guru dan siswa, menurutnya menjadi kesuksesan pembelajaran tatap muka. Diharapkan, kedisiplinan tersebut terus konsisten, sehingga siswa dapat masuk sekolah dengan meminimalisir penyebaran Covid-19.
“Tolong selalu menerapkan protokol kesehatan di manapun berada. Sehingga ujian dan pembelajaran sukses dan meminimalisir penularan Covid,” tegasnya.
Satgas Covid-19 pun ditempatkan di sekolah-sekolah. Tak hanya bertugas memantau protokol kesehatan di sekolah, Hartopo ingin Satgas Covid-19 memantau siswa saat berangkat dan pulang sekolah.
“Satgas harus ikut memastikan siswa yang pergi langsung ke sekolah dan pulang langsung ke rumah. Terutama nanti setelah bulan Ramadan. Ini untuk meminimalisir kasus Covid-19,” katanya.
Para guru juga diminta disiplin dengan selalu memakai faceshield saat makan atau minum di kantor. Selain itu, pihaknya berpesan agar guru bersama orang tua berkolaborasi memantau anak didik, sehingga dapat memberikan pembelajaran yang efektif meskipun minim tatap muka.
Saat meninjau ujian tersebut, Hartopo bertemu dengan seorang wali murid datang ke sekolah bersama anaknya untuk bertemu sang guru. Dirinya menceritakan, sang anak yang tidak mengerjakan tugas sekolah. Hartopo meminta agar sang bapak terus mengingatkan anak untuk mengerjakan tugas. Meskipun bekerja, bapak harus tetap memantau sekolah anak dan memotivasi agar terus belajar.
“Saat seperti ini, motivasi orang tua sangat penting agar anak semangat belajar. Seorang bapak pasti pingin anaknya lebih sukses darinya. Jangan sampai, pendidikan saat ini malah menjerumuskan anak-anak di masa depan. Maka dari itu, bapak harus terus mengingatkan anak. Nduk, Nang, sinau ben pinter,” pesannya kepada wali murid tersebut.
Baca juga : Ganjar Sebut Evaluasi Terhadap Uji Coba PTM di Jateng Berjalan Bagus
Sementara itu, suasana berbeda terlihat dari ujian tatap muka yang dilaksanakan SMP NU Al-Ma’ruf. Meskipun di kelas, para siswa tetap mengerjakan ujian via gawai. Hartopo meminta pihak sekolah mengevaluasi kebijakan yang telah mendapatkan persetujuan wali murid tersebut. Pihaknya mengingatkan esensi dari pembelajaran tatap muka yakni meminimalisir ketergantungan dan meningkatkan kemandirian anak dalam mengerjakan tugas.
“Selama pandemi, anak mengerjakan tugas di rumah dan tugas dilakukan via gawai. Adanya ujian tatap muka, berguna untuk menggenjot usaha para murid mandiri dalam mengerjakan tugas. Mohon kebijakan ini ditinjau kembali,” paparnya kepada para guru di SMP NU Al-Ma’ruf.
Editor : Kholistiono