BETANEWS.ID, KUDUS – Di sebuah rumah produksi Bam Craff yang berada di Desa Kajar RT 4 RW 4, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, terdapat miniatur truk yang terjajar rapi di sebuah rak. Di sana, seorang pria berbaju hitam tampak sedang merakit miniatur truk dari bahan kayu. Dia adalah Muhamad Ridwan (30), pemilik usaha Bam Craft.
Seusai merakit, Ridwan sapaan akrabnya itu bersedia berbagi informasi tentang usaha yang dirintis sejak Juli 2020 lalu. Dia mengatakan, dari berbagai jenis truk yang dibuatnya, yang banyak diminati adalah jenis truk oleng. Bahkan sejak pandemi penjualan truk buatannya terus meningkat.
“Di masa awal pandemi penjualan Alhamdulillah meningkat. Dari situ saya semakin bersemangat untuk produksi miniatur truk ini,” bebernya kepada betanews.id, Rabu (17/3/2021).
Baca juga: Viral dan Banyak Dicari, Miniatur Truk Oleng Buatan Riman Banjir Orderan
Dalam produksinya, lanjutnya, ada beberapa jenis spesifikasi truk yang dibuat, sesuai dengan keinginan pelanggan ataupun konsumen. Jenis miniatur tersebut meliputi truk oleng, truk biasa tambah lampu, truk terpal, truk kabin jungkit, truk custom stiker. Menurutnya, untuk truk custom stiker itu bisa menambah (request) foto dan nama sesuai keinginan pelanggan.
Produksi miniatur truk di Bam Craff ini menyediakan dua ukuran yakni, ukuran besar 45×16×20 dan 30×12×15 ukuran kecil. Harga pun berbeda lantaran ukuran miniatur tersebut berbeda. Miniatur ukuran besar berkisar antara Rp 180 ribu hingga Rp 370 ribu. Sedangkan untuk ukuran kecil antara Rp 150 ribu hingga Rp 350 ribu.
“Untuk truk oleng mulai dari Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu, truk tambah lampu mulai Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu, truk terpal Rp 350 ribu, truk kabin jungkit Rp 370 ribu, dan untuk truk custom stiker mulai Rp 180 ribu sampai Rp 370 ribu,” rincinya di rumah produksinya itu.
Selama ini, dia memasarkannya melalui media sosial seperti Facebook dengan akun bangSyaf Arie dan WhatsApp pribadinya di nomor 0857 0152 6151. Dalam sepekan, Ridwan rata-rata bisa menjual 30 hingga 50 truk miniatur. Sedangkan proses pembuatan truk ini biasanya 3 hari bisa memproduksi 50 buah.
Baca juga: Produknya Sempat Ditolak Sana-Sini, Kini Truk Oleng Buatan Jumadi Banjir Pesanan
“Pembeli juga ada yang dari Wonosobo, meskipun kebanyakan dari lokalan atau diambil bakul yang jualan di Muria,” katannya.
Di singgung soal bahan pembuatan miniatur truk, dia mengaku, bahan yang digunakannya itu dari kayu dan triplek dengan tebal 8 milimeter. Selain itu juga memberikan stiker yang berkualitas dan tahan air dengan spek graftek.
“Saya berharap semoga bisa meningkatkan kualitas produk, meningkatkan produksi, dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi temen-temen dan saudara yang belum mempunyai pekerjaan,” tandasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
