Puluhan karung tampak diturunkan dari truk yang berhenti di Pasar Kliwon Kudus, Jumat (22/1/2021). Seorang pria bertopi terlihat sedang mengawasi sambil mencatat setiap karung yang diturunkan. Dia adalah Samiyono (44), Koordinator kuli panggul blok A Pasar Kliwon, Kudus. Sambil mencatat, ia bercerita kepada Betanews.id tentang pekerjaan kuli panggul yang bisa diwariskan turun-temurun.
Mamik, begitu dia akrab disapa, mengungkapkan, dari 25 kuli panggul yang ada di blok A, banyak yang bersetatus sebagai pewaris, baik dari orang tua atau saudaranya. Menurutnya, paguyuban kuli panggul yang ia pimpin memang mengutamakan kekeluargaan.
“Jumlah anggota memang sudah dibatasi 25 orang. Kalau terlalu banyak nanti pendapatan kami berkurang. Kami mengutamakan sistem kekeluargaan, jadi di sini banyak yang diwariskan ke anak atau saudaranya,” kata warga Mlati Norowito, RT 05, RW 07, Kecamatan Kota, Kudus.
awalnya saya menolak karena merasa tidak kuat bekerja berat. Tapi karena dirayu ibu saya, akhirnya saya jalani dan bertahan hingga 17 tahun
Muhammad Sukari – Kuli panggul Pasar Kliwon
Pria yang sudah dipercaya menjadi koordinator paguyuban kuli panggul sejak lima tahun lalu itu melanjutkan, di Pasar Kliwon ada lima titik lokasi kuli panggul.
“Satu titik di blok A pintu utama, kemudian satu titik di blok B. Di blok C ada dua titik dan blok D satu titik. Jadi semuanya ada lima titik. Di blok A ada 25 orang, kalau di blok lain kami kurang tahu jumlah anggota dan sistem kerjanya bagaimana,” terang bapak dua anak itu.
Seorang kuli panggul di blok A, Muhammad Sukari (40), juga mengungkapkan hal yang sama. Dia mengatakan, banyak yang mewariskan pekerjaan kuli panggul kepada anak atau saudaranya. Dia sendiri mengaku mendapat warisan dari saudaranya yang tidak lagi menjadi kuli panggul karena usia.
Meski sempat menolak, dia tetap menjalani pekerjaan tersebut setelah mendapat dorongan dari ibunya. Awalnya dia menolak karena merasa tidak kuat dengan pekerjaan berat itu.
“Saya nelanjutkan dari Pakde, awalnya saya menolak karena merasa tidak kuat bekerja berat. Tapi karena dirayu ibu saya, akhirnya saya jalani dan bertahan hingga 17 tahun. Kalau tidak ada yang meneruskan, sayang katanya,” ungkap pria yang akrab disapa Norman itu.
Tim Liputan: Ahmad Rosyidi, Rabu Sipan, Kaerul Umam (Reporter, Videografer). Suwoko (Editor Berita). Andi Sugiarto (Editor Video). Lisa Mayna Wulandari (Translator). Ahmad Rosyidi (Narator).