BETANEWS.ID, PATI – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melirik dua destinasi wisata di dua desa yang ada di Kabupaten Pati. Yaitu Bukit Pengusen di Desa Gulangpongge dan Desa Wisata Pancasila, Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal.
Kedua destinasi wisata tersebut, kini sudah dimasukkan dalam pengembangan desa wisata di Indonesia. Kemudian, untuk melaksanakan itu, Kemenparekraf menggandeng Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) melalui Memorandum of Understanding (MoU) pengembangan desa wisata di Indonesia.
Baca juga : Pantai Kertomulyo, Wisata Edukasi Pelestarian Mangrove di Pati Utara
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asprindo Jawa Tangah, Bambang Sunardi mengatakan, Asprindo memiliki program yang terfokus pada desa wisata yang dapat dikolaborasikan dengan Kemenparekraf.
“Terkait dengan desa wisata, kita sangat fokus ke sana. Sebab Asprindo juga memiliki program yang berkaitan dengan desa wisata yang bisa kita kolaborasikan. Jadi di seluruh Indonesia nanti ada 244 desa wisata yang kita harap dapat dikembangkan,” ujar Bambang beberapa waktu lalu.
Pihaknya bersama DPC Asprindo Pati telah meninjau dua destinasi wisata di Pati tersebut. Hal itu lantaran mereka sudah mendapatkan amanah dari Menteri.
“Kami mendapatkan amanah langsung dari Pak Menteri, dan kita meninjau langsung destinasi wisata yang ada di Pati. Kami akan menunggu dari pemerintah desa setempat rencana apa lokasi wisata yang akan dibangun,” ungkapnya.
Baca juga : Hits Banget, Gapura Ala Jepang di Wisata Mbalong Sangkal Putung Ini Jadi Buruan Pengunjung
Sementara itu, Ketua Pengelola Desa Wisata Pancasila Jrahi, Yakobus Suparlan menyambut baik hal tersebut. Diakui, pihaknya saat ini memang sedang membutuhkan bantuan anggaran untuk mengembangkan sejumlah spot wisata yang ada di desanya.
“Kami menyambut baik kedatangan dari Asprindo. Karena untuk pengembangan infrastruktur kami masih memerlukan banyak biaya. Karena di sini, setidaknya ada tujuh spot wisata yang seharusnya bisa digarap. Namun saat ini baru bisa dua tempat yang dikelola itupun belum maksimal,” jelasnya.
Editor : Kholistiono