31 C
Kudus
Senin, Mei 20, 2024

Cerita Perjuangan Pelajar MAN 1 Kudus di Balik Raihan Medali Emas ISPO 2021

BETANEWS.ID, KUDUS – Di Ruang Labotarorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kudus, seorang guru mengenakan baju putih dengan jilbab hitam terlihat sedang mendampingi siswinya. Ia adalah Nurul Khotimah (27). Dirinya berbagi cerita kepada betanews.id tentang siswanya yang meraih medali emas pada ajang Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) yang berlangsung pada tanggal 19 hingga 21 Februari 2021 lalu.

Untuk meraih prestasi tersebut, pihaknya butuh perjuangan yang tidak mudah. Pada proses penelitian yang berjalan dua bulan, anak didiknya sempat mengalami kesulitan hingga beberapa kali kekagalan dan menciptakan Antimycobacterial Agents By Ozone and Silvers Nanoparticles (Ambon).

“Saat penelitian mereka sempat gagal tiga kali. Mencari formula takaran yang pas membutuhkan proses cukup lama. Kalau terlalu banyak malah jadi lebih tinggi tingkat kematiannya,” ungkap guru pendamping tersebut.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ISPO di tahun 2021 ini digelar secara daring. Sehingga banyak perubahan yang harus disesuaikan.

“Sejak Desember 2020 sudah mengirim peoposal, jika lolos baru lanjut. Kami mengirim beberapa kelompok sebenarnya, tapi kelompok yang membuat Ambon ini yang dapat medali emas,” terang Nurul.

Setelah lolos, mereka juga harus menyiapkan video penelitian, powerpoint, leaflet dan full paper. Dari sejumlah syarat tersebut, pihaknya merasa kesulitan dalam proses oembuatan video.

Baca juga : Pelajar MAN 1 Kudus Temukan Formula untuk Atasi Benih Ikan Bandeng yang Rentan Mati

“Banyak kendala saat proses pembuatan video. Karena itu menjadi penilaiannya, jadi harus kami buat semaksimal mungkin dengan alat dan properti alakadarnya,” bebernya.

Proses pembuatan video membutuhkan waktu lebih dari satu bulan. Hal itu dikarenakan banyak gangguan. Gangguan cuaca, mencari waktu yang kondusif dan setting lokasi.

“Mulai dari cuaca, ganguan suara bising dan lain-lain. Kami perlu menunggu momen tertentu agar hasilnya maksimal. Selain itu juga durasi 5 menit sudah mengkaver semua isi penelitian,” tambahnya.

-Advertisement-

Meski demikian, Nurul merasa senang karena hasil dari perjuangan anak didiknya membuahkan hasil. Nantinya penelitian tersebut akan terus dikembangkan. Agar bisa bermanfaat tidak hanyak untuk budidaya ikan bandeng, tapi ikan air tawar juga.

“Rencana akan kami kembangkan. Ini baru kami usulkan membuat kolam untuk budidaya ikan. Selain penelitian juga bisa untuk pemasukan madrasah. Nantinya mereka juga direkomendasikan menjadi perserta ajang riset Internasional Mostratec di Brazil,” pungkasnya.

Editor : Kholistiono

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
137,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER