BETANEWS.ID, KUDUS – Di tepi barat Jalan Budi Utomo, Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, terlihat sebuah toko buah yang di depannya berjejer banyak kendaraan. Wanita, pria, remaja, anak-anak silih berganti memasuki toko tersebut. Tiga orang lelaki tampak sibuk melayani para pembeli yang datang. Salah satunya adalah Nur Chamid (23), pegawai Toko Buah Sae cabang ketiga.
Ditemui saat sedang sibuk melayani para pembelinya, pria yang biasa disapa Chamid itu pun sudi berbagi cerita dan informasi mengenai toko Buah Sae ini. Menurutnya, tempatnya itu merupakan toko buah paling murah di antara yang lain, bahkan dengan toko Sae Buah lainnya.

“Harga di sini paling murah mulai dari Rp 3000 untuk satu kilogram buah pepaya Thailand. Terus yang paling mahal ada buah anggur merah yang harganya Rp 42 Ribu per kilogramnya,” katanya kepada Betanewsid, Kamis (31/12/2020).
Baca juga: Baru Buka, Sehari Satu Ton Buah Bisa Terjual di Toko Buah Sae Cabang Ketiga
Kemudian, disunggung mengenai buah apa saja yang paling laris terjual, dirinya mengatakan bahwa buah-buahan musiman dan diobral biasanya paling sering diserbu pembeli.
“Akhir-akhir ini yang paling sering terjual itu, buah salak, alpukat, dan apel pear. Seperti buah salak, sekarang diobral dengan harga Rp 5 ribu karena sedang musimnya,” jelas Chamid di toko yang baru buka selama empat bulan itu.
Tak ayal, toko yang buka selama 24 jam ini, lanjut dia, dalam sehari mampu meraup pendapatan sekitar Rp 8 juta di hari biasa, dan lebih dari Rp 10 juta saat hari libur. Hal itu tidak terlepas dari kualitas buah-buahan yang selalu mereka utamakan.
“Kami selalu menjual buah yang segar. Setiap hari kami selalu sortir buah-buah yang jelek, dan setiap hari juga selalu ada buah apel pear baru,” jelas lelaki yang sudah bekerja selama tiga bulan tersebut.
Editor: Ahmad Muhlisin