BETANEWS.ID, KUDUS – Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada akhir-akhir ini, mengakibatkan adanya pohon tumbang, banjir hingga tanah longsor. Di Kudus sendiri, guna meminimalkan risiko korban bencana tanah longsor, BPBD Kabupaten Kudus telah melakukan pemasangan alat Early Warning System (EWS) sebagai sistem peringatan dini bahaya tanah longsor.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Budi Waluyo mengatakan, peralatan EWS tersebut merupakan salah satu upaya mitigasi bencana yang dilakukan BPBD Kabupaten Kudus untuk mengantisipasi terjadinya tanah longsor.
Baca juga : Banjir di Desa Jati Wetan Terjang 64 Rumah, Warga Ogah Mengungsi
“Untuk saat ini, alat tersebut dipasang di Desa Menawan, Kecamatan Gebog. Piranti tersebut akan memberikan peringatan dini kepada masyarakat sekitar apabila terjadi pergerakan tanah longsor. Sehingga warga bisa melakukan persiapan untuk menuju ke tempat yang lebih aman,” ujarnya saat ditemui betanews.id, di kantornya, Kamis (10/12/2020).
Dirinya juga menyampaikan, jika beberapa hari lalu, di Kudus sudah terjadi longsor di dua kecamatan, yakni Kecamatan Gebog dan Dawe.
Kemudian, Budi menyampaikan, jika salah satu upaya untuk mengantisipasi adanya bencana, pihaknya telah membentuk Desa Tangguh Bencana. Tujuannya, agar desa bisa lebih mandiri dalam penanganan bencana.
“Contohnya, kita telah membuat Desa Tangguh Bencana ini di Rahtawu. Kenapa kita lakukan di sana, karena kita mengambil titik terjauh. Supaya, masyarakat di sana bisa lebih siap dan sigap, ketika terjadi bencana,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia sampaikan, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kudus dalam beberapa hari ini, beberapa lokasi di Kecamatan Mejobo dan Jati terendam banjir. Ketinggian air dari 15-60 sentimeter.
Meski kebanjiran, namun sejauh ini katanya di kedua wilayah tersebut masih aman. Warga juga masih enggan untuk mengungsi, karena ketinggian air dinilai belum terlalu mengganggu masyarakat, karena air cepat surut.
Selanjutnya, untuk pohon tumbang, menurutnya terjadi di beberapa titik di seluruh kecamatan yang ada di Kudus. Meski tidak ada korban jiwa, namun, pohon tumbang sempat menimpa kendaraan dan kios warga.
Baca juga : Banjir Mejobo Sebabkan Lalu Lintas Tersendat, Banyak Kendaraan Mogok
“Sebagai antisipasi, kami juga telah menyiapkan armada untuk evakuasi, di antaranya adalah perahu karet, mobil evakuasi dan ambulans. Kemudian, kami juga menyiapkan dapur umum serta peralatan gergaji mesin. Di setiap wilayah, kami juga punya relawan,” sebutnya.
Budi berpesan, agar masyarakat bisa menjaga kebersihan, tidak membuang sampah di sungai, apalagi sampah berupa dahan. Karena hal itu berakibat terhadap penyumbatan aliran sungai dan menyebabkan air melimpas.
Editor : Kholistiono