BETANEWS.ID, KUDUS – 600 rumah di Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus terendam banjir setinggi 25-30 sentimeter, Kamis (10/12/2020). Banjir musiman tersebut menerjang RW 3 dan sebagian RW 4.
Ditemui di kantornya, Kepala Desa Mejobo Kharis (46) menjelaskan, banjir yang melanda desanya itu merupakan banjir musiman. Setiap musim hujan pasti desanya itu ada beberapa wilayah yang tergenang. Menurutnya, banjir yang terjadi diakibatkan curah hujan tinggi, limpahan drainase, dan debit air sungai yang tinggi.
“Akibat hujan air Sungai Dawe dan anak Sungai Setro penuh. Sehingga air di drainase itu tidak bisa mengalir ke dua sungai tersebut. Sehingga mengakibatkan banjir,” jelasnya.
Baca juga: Tiga Hari Diguyur Hujan Deras, Desa Tanjung Karang Terendam Banjir
Dia mengatakan, banjir yang terjadi saat ini membanjiri wilayah RW 3 dan sebagian RW 4. Akibat banjir tersebut, ada sekitar 600 rumah yang kebanjiran dengan ketinggian banjir antara 25 sampai 30 sentimeter. Dari keterangannya, sampai saat ini warganya belum ada yang mengungsi.
“Harapan saya itu ya diadakan normalisasi Sungai Dawe, Sungai Jeratun dan Sungai Setro. Biar wilayah kami tidak banjir setiap hujan turun dengan deras,” harap Kharis.
Salah satu warga setempat, Miskan menambahkan, banjir ini merupakan banjir musiman. Bahkan setiap musim hujan dengan curah tinggi pasti terjadi banjir. dalam sepekan ini, banjir sudah terjadi selama dua kali.
Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Tiga Lokasi di Desa Rahtawu Terjadi Longsor
Menurutnya, rumahnya dulu juga sering kebanjiran, sehingga ia pun berinisiatif meninggikan lantai rumahnya. Bahkan, ia mengaku setiap tahun rumahnya dulu pasti kebanjiran.
“Dalam sepekan ini sudah banjir dua kali. Kalau rumahku lantainya tidak saya tinggikan, ya pasti kebanjiran. Sebab dulu itu lantai rumahku sama jalan itu lebih rendah, kok,” tukas warga RT 3 RW 3 Desa Mejobo itu.
Editor: Ahmad Muhlisin
