31 C
Kudus
Sabtu, Januari 18, 2025

Hindari Masalah Kejiwaan Siswa, Komisi D Minta Sekolah Kembali Dibuka

BETANEWS.ID, KUDUS – Komisi D DPRD Kudus meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus untuk mulai mimikirkan pembelajaran tatap muka di sekolah. Mereka khawatir, jika semakin lama siswa belajar daring akan menimbulkan masalah kejiwaan.

Sekretaris Komisi D DPRD Kudus, Muhtamat menyarankan perlunya pemulihan psikis pada diri siswa yang sudah berbulan-bulan tidak duduk di bangku sekolah. Ini bertujuan agar para siswa kembali akrab dengan suasana bersekolah yang semestinya mereka geluti sehari-hari.

“Kegiatan belajar dari rumah secara daring sudah cukup lama dan membuat siswa jenuh, dan malas. Perlu ada pemulihan psikis agar para siswa tetap memiliki semangat untuk bersekolah,” ujarnya, Rabu (28/10/2020).

-Advertisement-

Baca juga: Masih Dikaji, Belajar Tatap Muka di Kudus Tunggu Izin Plt Bupati

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah membuka kembali sekolah untuk belajar tatap muka, meski tidak sepekan penuh. Dengan masuk sekolah dan berseragam, suasana kebatinan mereka semoga bisa bersemangat lagi untuk belajar.

“Bisa saja masuk sekolah dengan seragam lengkap, tapi dengan durasi yang lebih singkat, misal seminggu dua atau tiga kali,” kata Muhtamat.

Menurut Muhtamat, pembukaan sekolah ini jadi langkah penting karena bisa memberi waktu siswa untuk kembali berinteraksi dengan lingkungan sekolah, teman, dan guru. Selain kecerdasan akademik, lanjutnya, lingkungan sekolah sangat membantu membentuk kecerdasan sosial siswa yang akan berperan dalam kesuksesannya di masa depan.

“Kesuksesan seorang anak tak hanya ditentukan dari kecerdasan akademik, tapi juga kecerdasan sosial. Pergaulan dengan teman sebaya juga akan berpengaruh membentuk mental kepribadian mereka. Kalau terlalu lama di rumah, hal itu akan sulit tercapai,” jelasnya.

Baca juga: SMK Wisuda Karya Kudus Sudah Lakukan Pembelajaran Tatap Muka

Konsep pemulihan ini, kata Muhtamat, sudah diterapkan di sebagian daerah. Keberanian dan kedisiplinan lah menjadi kunci untuk merujuk ke sana. Makanya, pihaknya juga memberi catatan untuk pihak sekolah yang harus menerapkan dan mewajibkan anak didiknya untuk patuh protokol kesehatan.

Meski ia tak memungkiri, pemberlakuan sekolah daring memang harus ditempuh untuk meminimalkan resiko lebih besar. Sebab, jika Covid-19 menular pada siswa di sekolah, dampaknya justru akan lebih besar.

“Seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan, upaya recovery psikis siswa bisa dilakukan. Sekolah tentu bisa menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat agar pelaksanaan pembelajaran tatap muka bisa dilakukan secara aman,” tandas Muhtamat. (adv)

Editor: Ahmad Muhlisin

Advertorial
Advertorial
Informasi Iklan di Beta Media: Salam Residence Blok C No. 87, Dersalam, Bae, Kudus. Telp. (0291) 2916432, Email: adv.betamedia@gmail.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
151,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER