BETANEWS.ID, KUDUS – Pohon-pohon trembesi di sekitar kantor Balai Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus tampak begitu rindang. Di sela-selanya, berbagai pohon buah juga tak kalah rimbun, yang menambah keasrian kawasan tersebut. Di tempat tersebutlah rencananya akan dibuat Taman Kemuning. Destinasi baru yang disiapkan Desa Terban setelah resmi jadi Desa Wisata.
Kepala Desa Terban Supeno (47) mengatakan, penyiapan destinasi wisata baru itu setelah ada kepastian jadi salah satu Desa Wisata di Kudus. Pihaknya saat ini sudah menyiapkan lahan seluas 2.500 meter persegi untuk menambah objek kunjungan di desa yang terkenal dengan situs purbakalanya itu.
“Ratusan pohon sudah kami tanam. Di antaranya pohon trembesi muda dan pohon buah. Karena rencana kami mau membuat taman dan kebun buah desa,” papar Supeno, Selasa (11/8/2020).
Baca juga: Air Terjun Kedung Gender, ‘Surga’ Tersembunyi di Kudus
Lokasi yang tidak jauh dari Jalan Pantura tersebut, diharapkan Supeno bisa menjadi pintu utama wisatawan yang ingin berwisata di Desa Terban. Tempat tersebut nantinya dinamai Taman Kemuning. Pemilihan nama tersebut lantaran ingin mengangkat cerita mengenai Dewi Kemuning untuk menghormatinya.
“Secara konsep nanti kebun dan taman buah. Di mana para wisatawan yang datang tinggal bayar tiket masuk dan bisa menikmati suasana taman yang rindang, serta memetik buah sendiri untuk dimakan,” bebernya.
Baca juga: Waterpark Mulia Wisata, Tempat Main Basah-Basahan yang Asyik di Kudus
Selain itu, konsep lain yang akan diwujudkan adalah dominasi warna kuning emas sesuai dengan nama Kemuning yang diangkat. Mulai dari cat yang digunakan untuk dekorasi dinding hingga pepohonan yang akan diwarnai. Selain itu, ia juga mempersiapkan jalur drainase yang akan dibangun di sekitar taman dan kebun tersebut. Lalu pemasangan paving dari jalan masuk hingga area taman.
“Wahana lain yang kami persiapkan sebagai pelengkap adalah kandang atau taman rusa mini di bagian depan. Kemudian ada mini waterboom untuk anak-anak. Sedangkan Targetnya dibuka pada tahun 2021,” tutup Supeno.
Editor: Ahmad Muhlisin
