BETANEWS.ID, KUDUS – Hujan rintik – rintik mengguyur Kota Kretek hampir setiap hari di Februari 2020 ini. Di dalam satu rumah yang berada di Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, tampak ratusan layangan berbentuk ikan petek tertata rapi dalam almari etalase. Di sampingnya, tampak pria renta sibuk memasang kertas pada rangka layangan. Pria tersebut adalah Parwan (79), perajin layangan yang memutuskan tetap membuat layangan meski di musim hujan.
Kepada betanews.id, Parwan sudi berbagi alasan tentang hal yang dilakukannya tersebut. Dia mengakui, pada musim hujan, permintaan layangan sangat sepi. Kalaupun ada palingan satu kodi, dua kodi saja. Tapi Parwan memutuskan tetap memproduksi layangan. Khususnya yang berbentuk ikan petek. Hal itu dilakukan untuk menyetok layangan. Soalnya, nanti saat kemarau Parwan mengaku kewalahan memenuhi permintaan layangan.
“Setok layangan yang sudah saya bikin itu belum ada ribuan. Tahun kemarin saja, saya punya setok layangan sekitar 7 ribu buah. Saat kemarau dating, semua ludes terjual dan saya masih kewalahan memenuhi permintaan para pelanggan,” ungkap pria yang rambutnya sudah penuh dengan uban tersebut.
Warga Desa Ploso itu mengungkapkan, saat musim kemarau dirinya mampu menjual puluhan ribu layangan berbentuk ikan petek. Layangan peteknya tersebut diambil para pengepul di Kudus dengan harga Rp 16 ribu sekodi. Dia mengaku, khusus layangan petek dirinya tidak melayani pengepul dari luar Kudus. Soalnya pengepul langganannya di Kudus sudah puluhan.
“Saya memenuhi permintaan bakul langganan saya pas kemarau saja sudah kewalahan kok. Jadi saya tidak menerima permintaan bakul dari luar Kudus. Pengerjannya juga saya kerjakan sendiri,” ungkapnya.
Parwan mengaku, memulai membuat layangan sepuluh tahun lalu. Tepatnya pada tahun 2010 setelah pensiun dari TNI. Menurutnya dari pada nganggur setelah pensiun, Parwan memutuskan membuat layangan. Karena pada saat itu di Kudus belum ada yang membuat layangan dalam jumlah banyak.
“Aku bersyukur layangan hasil karyaku diminati banyak orang. Selain berbentuk petek saya juga bisa membuat layangan dengan aneka bentuk hewan dengan ukuran besar. Hasilnya bisa mencukupi kebutuhan keluarga dan bisa bantu ngasih uang saku cucu yang sedang kuliah,” ungkap Parwan.
Editor : Kholistiono