31 C
Kudus
Selasa, April 16, 2024

Kisah Jitun Olah Minuman Sari Rempah, Awalnya Tak Laku Sampai Berhenti Produksi

BETANEWS.ID, KUDUS – Aroma rempah terasa menusuk hidung saat berada di teras rumah bercat putih. Di dalam rumah yang berada di RT 04 RW 08, Dukuh Sintru, Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe,
Kabupaten Kudus itu terlihat seorang perempuan sedang mengaduk adonan penuh aroma. Perempuan tersebut yakni Khosiatun (37) memproduksi sari rempah.

Khosiatun mengatakan, merintis usaha produksi sari olahan rempah sejak 2016. Menurutnya, pada tahun yang sama, dirinya diajak oleh teman untuk ikut pelatihan mengolah rempah menjadi serbuk. Karena sadar desanya merupakan penghasil rempah, dirinya pun menyetujuinya.

“Saya ikut pelatihan selama tiga hari. Setelah ikut latihan, saya bersama empat orang teman berinisiatif memproduksi sari olahan aneka rempah di desaku,” ungkap perempuan yang akrab disapa Jitun kepada betanews.id.

Untuk pemasaran lanjutnya, sari olahan rempah itu dititipkannya di warung – warung. Serta dirinya pun keluar masuk kantor maupun instansi pemerintah untuk menawarkan produknya.

“Tapi sayang saat itu sari produk olahan rempah kami kurang diminati. Teman – teman saya pun akhirnya nyerah dan tidak ingin melanjutkan kerja sama memproduksi sari olahan rempah,” kenang Jitun.

Dia mengungkapkan, berhenti membuat sari olahan rempah hampir selama setahun. Hinga ada seorang kolega pesan sari rempah dari kencur se pak . Tapi saat dapat tawaran itu, dirinya pun protes karena dianggap tidak sesuai dengan ongkos produksi.

“Tapi saat itu kolega saya meyakinkanku agar mau membuat pesanannya. Kolega saya juga menjanjikan akan membantu menawarkan produk saya ke teman – temannya,” ungkapnya.

Dia mengaku, pesanan tersebut akhirnya diterimanya dan dikerjakan sendiri, karena semua temannya sudah tidak ada yang bersedia gabung. Sejak saat itu, tuturnya pesanan sari olahan rempah selalu berdatangan. Bahkan pesanan datang dari berbagai strata lapisan masyarakat.

Dari para tetangga hingga para pejabat. Di antaranya, beberapa anggota DPRD, para kepala dinas di pemerintahan Kudus, Dinas Sosial, Direktur RSU Loekmono Hadi dan lainnya.

“Saya pun selalu minta saran kepada pelanggan setiap dapat order. Agar bisa memperbaiki mutu dan kualitas produk,” ungkapnya.

Dia mengaku memproduksi sari olahan rempah dari jahe merah, jahe putih, kunyit, kencur, dan temulawak. Sari olahan rempahnya itu dijual dengan harga Rp 20 ribu dan Rp 25 ribu per paknya.

“Harga tersebut dengan perbandingan satu kilogram rempah dan tiga kilo gula pasir. Sedangkan, untuk campuran satu kilogram berbanding dua kilogram gula dibanderol Rp 32 ribu perpak,” urainya.

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
135,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER