SEPUTARKUDUS.COM, PURWOSARI – Sore itu, di sudut Lapangan HW, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Kota, Kudus, terlihat beberapa orang dewasa sambil menggendong anak sedang antre membeli tiket. Seusai mendapatkan tiket, secara tertib mereka masuk dan naik ke sebuah panggung besar dan tertutup. Di dalamnya , mereka tampak duduk rapi di tribun untuk menonton pertunjukan yang segera mulai. Tempat tersebut yakni wahana pentas lumba-lumba dan aneka satwa laut.
Kepada Seputarkudus.com, Manajer Operasional Divisi Traveling Show pentas lumba-lumba tersebut Nurfaidin (41), mengungkapkan, pertunjukan lumba-lumba dan aneka satwa tersebut sudah mulai sejak Jumat, 21 April 2017 lalu, dan akan berakhir pada Minggu, 28 Mei 2017. Menurutnya, tujuan dari wahana hiburan tersebut yakni pengenalan secara langsung satwa yang dilindungi maupun yang tidak dilindungi kepada masyarakat luas, khususnya anak-anak dalam bentuk atraksi.
Baca juga: Azil Tak Menyangka Lumba-lumba Bisa Berkenalan dengan Penonton di Lapangan HW
“Dan khusus untuk Kudus tahun ini, kami juga ingin ikut berpartisipasi untuk menyemarakkan tradisi Dandangan yang sudah ada di Kota Kretek sejak lama,” ujar pria yang akrab disapa Nur, saat ditemui di ruangannya, beberapa waktu lalu.
Pria asal Semarang itu mengatakan, wahana hiburan tersebut mementaskan lumba-lumba, satu ekor singa laut dan dua ekor linsang atau berang-berang. Ketiga jenis satwa tersebut akan beratraksi sesuai intruksi dari pelatih agar menghibur para penonton yang datang, sebagai sarana edukasi.
Pertunjukan pertama kata dia, dua ekor linsang akan menunjukan atraksi main bola basket, mengibarkan bendera, berjoget serta berjualan bakso dengan cara mendorong gerobak. Setelah itu, singa laut menunjukan kebolehannya menghibur para penonton, yakni dengan menjawab pertanyaan penjumlahan dengan cara membunyikan lonceng. Selain itu singa laut juga jago main basket dan bisa bergaya saat diajak selfie.
“Sedangkan acara puncak dimeriahkan oleh maestro atraksi satwa laut yakni dua ekor lumba-lumba. Sepasang mamalia laut itu akan beratraksi melompati lingkaran, bermain hola hop di moncongnya sambil berenang, serta berdiri di atas permukaan air. Lumba-lumba tersebut juga bisa menjawab pertanyaan penjumlahan dengan cara menyundul bola sesuai jawaban dari pertanyaan para penonton,” jelasnya.
Pria yang sudah bekerja di wahana tersebut selama delapan tahun itu mengungkapkan, saat ini pagelaran tiga jenis satwa tersebut sudah separuh waktu dari jadwal yang ditentukan. Menurutnya, selama ini minat masyarakat Kudus terhadap pagelaran lumba-lumba dan satwa lainnya sangat bagus. Sehari tidak kurang dari 150 orang datang untuk menyaksikan.
“Jumlah tersebut saat hari biasa. Pada akhir pekan, Sabtu, Minggu maupun tanggal merah jumlah pengunjung bisa mencapai 500 orang. Tiket masuk harganya Rp 30 ribu untuk tribun dan VIP Rp 50 ribu. Khusus untuk rombongan pelajar dan guru harga tiket masuk lebih murah yakni separuh dari harga tiket tribun,” ungkapnya.