31 C
Kudus
Selasa, Februari 11, 2025

Lulusan SD Ini Tak Paham Mesin, Tapi Tetap Nekat Buka Bengkel di Penthol Kudus: Yang Penting Yakin

SEPUTARKUDUS.COM, RENDENG – Beberapa orang terlihat sedang duduk di trotoar dekat bengkel Penthol Jaya Motor. Di pelataran bengkel tersebut tampak beberapa motor sedang terparkir. Terlihat dua orang mekanik sedang memperbaiki motor, sedangkan di sudut lain terlihat seorang pria memukul velg menggunakan palu. Pria tersebut bernama Ahmad Sofyan (37), pemilik bengkel tersebut. Dia nekat membuka bengkel, meski awalnya tak paham mesin.

Pemilik Bengkel Pentol Jaya Kudus
Ahmad, pemilik Bengkel Penthol Jaya Motor Kudus.

Di sela aktivitasnya memperbaiki velg tersebut, pria yang akrab disapa Ahmad itu sudi berbagi kisah kepada Seputarkudus.com tentang bengkelnya. Dia mengatakan, mendirikan bengkel pada tahun 2001. Saat itu, dia mengakui tak paham sedikitpun tentang mesin sepeda motor, karena hanya lulusan Sekolah Dasar (SD). Meski tak paham tentang mesin, dia tetap nekat mendirikan bengkel karena ingin punya usaha dan penghasilan.

-Advertisement-

“Saat itu umurku sudah sekitar 20 tahun. Aku memanfaatkan rumah orang tuaku yang berada di tepi jalan, dan nekat membuka bengkel motor, yang penting yakin. Saat itu aku tak paham tentang mesin sepeda motor. Ketidaktahuan mesin tersebut aku akali dengan mempekerjakan orang yang sudah ahli dibidang mesin sepeda motor,” ujarnya, saat ditemui beberapa hari lalu.

Warga Desa Rendeng, Kecamatan Kota, Kudus itu mengatakan, rumah orang tuanya yang sekarang menjadi miliknya tersebut berada di tepi Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di pojok Tenggara Penthol. Dia mengungkapkan, sebelum dirinya memebuka bengkel, rumah tersebut merupakan penitipan sepeda motor. Namun sejak tahun 2000, bus dari Pati dan Surabaya tidak diperbolehkan lewat Penthol. Sejak saat itu titipan sepeda motornya sepi.

Karena sepi itulah, dia lalu membuka bengkel sepeda motor. Meski tak memiliki keahlian memperbaiki motor, dia merekrut temannya yang sudah mahir. Ahmad tidak ingin hanya berpangku tangan, dia ikut membantu dan sekaligus belajar memperbaiki mesin motor.

“Sebagai pemilik bengkel, aku juga ingin bisa memperbaiki mesin motor, bongkar mesin dan lainya. Sebab itulah aku ikut kerja sekaligus belajar pada temanku. Sehingga saat ada pelanggan aku paham dan tahu tentang keluhan serta bisa memberi masukan kepada para pelanggan. Dan hal tersebut bisa menambah kepercayaan pelanggan pada bengkelku,” ujarnya.

Pria yang sudah dikaruniai tiga orang anak itu mengungkapkan, setelah dirinya paham dan bisa memperbaiki segala kerusakan pada sepeda motor, berangsur-angsur bengkelnya tersebut punya pelanggan tetap. Bahkan pada tahun 2010 pelanggannya mulai ramai. Hingga sampai sekarang, kata dia, setiap hari tak kurang 20 unit sepeda motor diperbaiki.

Ahmad mengatakan, di bengkel motornya tersebut dirinya menerima servis ringan dan berat. Servis ringan dipatok biaya Rp 25 ribu. Sedangkan untuk servis berat, misalnya turun mesin, dia meminta imbalan Rp 120 ribu per unit. Di bengkelnya tersebut. dia juga melayani tambal ban dengan tarif Rp 8 ribu.

Selain servis, dikatakanya bengkel Penthol Jaya juga menyediakan berbagai macam spare part motor dan juga menjual helm. Bengkelnya tersebut buka mulai pukul 8:00 WIB sampai 16:30. Dan untuk aktivitas bengkel, dia mempekerjakan tiga orang.

“Aku bersyukur bengkel yang aku rintis in sekarang sudah memiliki banyak pelanggan. Dengan menjaga kualitas dalam memperbaiki sepeda motor dan selalu memberikan pelayananan terbaik, aku berharap bengkel Penthol Jaya makin banyak pelanggan,” harapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
153,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER