31 C
Kudus
Jumat, Maret 29, 2024

Geram Banyak Berita Hoax Bertebaran, Puluhan Pelajar di Kudus Ikuti Pelatihan Jurnalistik

SEPUTARKUDUS.COM, RENDENG – Puluhan sepeda motor nampak terparkir rapi di halaman depan pintu masuk aula Balai Desa Rendeng, Kota Kudus, Minggu (5/3/2017) Siang. Di dalam aula, terlihat puluhan siswa dari sejumlah sekolah di Kudus mengikuti materi kegiatan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJ-TD). Satu di antara peserta yang mengikuti acara tersebut Hilman Najib (17). Dia mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan itu karena menilai sangat bermanfaat.

Melawan Hoax, pelajar Kudus ikuti pelatihan jurnalistik
Melawan Hoax, pelajar Kudus ikuti pelatihan jurnalistik. Foto: Ahmad Rosyidi

“Sebenarnya tadi sempat mengantuk, tapi karena materinya menarik dan pemateri cukup interaktif, saya kembali semangat. Acara ini sangat bermanfaat, khususnya bagi kami para pelajar. Banyaknya berita hoax, saya pikir pelatihan ini sangat penting,” ujar Najib, siswa Madrasah Aliyah Qudsiyyah, Kudus, saat jeda acara yang diselenggarakan Forum Kesatuan Mahasiswa Islam (FKMI) Sunan Kudus.

Najib mengaku saat ini aktif di kegitan ektrakurikuler jurnalistik sekolahnya, dan menjadi wakil pemimpin redaksi. Menurutnya, kegiatan yang diselenggarakan FKMI itu sangat menarik, karena dirinya memiliki minat menulis. “Mengutip ungkapan Pramoedya Ananta Toer, orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama dia tak menulis, dia akan hilang dari sejarah,” tuturnya.

Dia berharab kegiatan tersebut tidak berhenti usai pelatihan. Dirinya ingin FKMI membuat kegiatan tindak lanjut agar semangat peserta tidak menurun. “Menurut saya (tindak lanjut) ini sangat penting untuk membangkitkan semangat menulis bagi pemuda,” harap Najib.

Siswa kelas XI tersebut juga mengungkapkan, kelak dirinya ingin menjadi sastrawan. Setiap hari dia membiasakan diri untuk menulis, minimal menulis catatan pribadi. Saat mendapat inspirasi, Najib juga menulis artikel, esai, puisi, dan cerpen. Dia berharab suatu saat karya-karyanya bias menjadi buku, dan dia bias menjadi seorang penulis yang dapat menginspirasi generasi muda.

“Selain ingin menjadi sastrawan, saya juga ingin menjadi polyglot yang menguasai minimal tiga bahasa. Saat ini baru menguasai Bahasa Indonesi, masih tahab belajar Bahasa Inggris dan bahasa Arab. Target saya tiga bahasa itu dulu,” terang siswa kelas dua MA Qudsiyyah Kudus itu.

Abdullah Miftah (23), panitia PJ-TD, mengungkapkan, pada kegiatan ini pihaknya memilih tema “The Power of Action Mine of Writing”. Tema itu dipilih, berawal dari keprihatinan banyaknya informasi yang tidak sesuai dengan fakta, yang saat ini sangat marak.

“Berawal dari gejolak yang kami rasakan banyaknya berita hoax, kami ingin memberi pembelajaran tentang jurnalistik bagi pelajar di Kudus. Kami berharp mereka melek jurnalistik dan tidak mudah terprovokasi,” jelas warga Desa Daren, Kecamatan Nalumsari, Jepara itu.

Dia menambahkan, Kegiatan yang dimulai pukul 8.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB itu diikuti 36 peserta dari enam sekolah di Kudus. Dalam kegiatan tersebut terdapat tiga materi, antara lain pengantar jurnalistik dasar dan sejarah pers, teknik menulis berita dan future, dan teknik wawancara dan proses penyusunan berita.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
133,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER