SEPUTARKUDUS.COM, JEPANG WETAN – Di tepi utara jalan Suryo Kusumo Desa Jepang Wetan, Kecamatan Mejobo, Kudus, tampak bengkel ramai aktivitas. Di dalamnya terlihat beberapa mobil terparkir. Di bawah mobil dua orang sibuk memperbaiki knalpot kendaraan roda empat tersebut. Di sudut lain terlihat beberapa orang lainnya mengelas dan merangkai knalpot. Bengkel knalpot mobil itu yakni Wisma Jaya Knalpot.
Di sela aktivitasnya di bengkel tersebut, pemilik Bengkel Wisma Wijaya, Dwi Sulistiyono (40) sudi berbagi kisah usahanya kepada Seputarkudus.com. Dia mengungkapkan, membuka usaha bengkel knalpot mobil sejak tahun 2000. Menurutnya, memiliki bengkel knalpot itu mirip dengan dokter, karena harus siap menerima keluhan para pelanggan tentang knalpot mobil mereka yang rusak. Tidak hanya itu, selain menerima keluhan dia juga harus bisa memberikan solusi yang tepat untuk kerusakan maupun pemasangan knalpot baru agar para pelanggan puas.
“Dokter itu kan harus sabar dan telaten mendengar semua keluhan para pasiennya, lalu memberikan obat. Begitu juga dengan diriku, yang siap mendengarkan keluhan dan merealisasikan permintaan suara knalpot yang diinginkan para pelanggan, agar mereka tidak kecewa,” ungkap pria yang akrab disapa Dwi kepada Seputarkudus.com, beberapa waktu lalu.
Warga Jepang Wetan, Mejobo, Kudus itu mengungkapkan, usai lulus sekolah teknik mesin (STM) tahun 1994, dia mengaku kerja di bengkel knalpot di Kudus milik orang Purbalingga selama dua tahun. Menurutnya, setelah keluar dia pindah ke bengkel serupa namun pemiliknya berbeda. Di tempat kerjanya yang kedua itu dia betah hingga empat tahun.
“Pada tahun 2000 aku menikah. Dan setelah menikah, di tahun yang sama aku nekat membuka usaha bengkel knalpot sendiri. Karena menurutku, setelah menikah dan punya anak kebutuhan makin meningkat. Dengan memiliki usaha dan berharap bisa berkembang, tentunya penghasilanku bisa meningkat. Memiliki usaha sendiri juga tidak terikat,” ujarnya.
Pria yang kini telah dikaruniai dua anak itu mengungkapkan, setelah memiliki usaha para pelanggannya sewaktu masih bekerja pada orang lain banyak yang mencarinya. Menurut Dwi, setelah ada satu pelanggannya menemukan bengkel Wisma Jaya, dari mulut ke mulut bengkelnya mulai ramai pelanggan. “Maklum saat itu belum ada handphone jadi informasi menyebar dari mulut ke mulut,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, sejak mulai buka hingga sekarang, bengkel Wisma Jaya sudah memiliki banyak pelanggan, tidak hanya dari Kudus melainkan juga seluruh daerah di Karesidenan Pati. Dia mengatakan, mematok harga sangat miring untuk pemasangan knalpot mobil yakni berkisar antara Rp 300 ribu hingga Rp 2 juta. Menurutnya, harga yang dipatok tergantung bahan dan suara yang dihasilkan. Dia mengaku saat ramai bisa memasang knalpot mobil sekitar 150 unit dan mampu meraup omzet Rp 40 juta sebulan.
“Sebagai pemilik bengkel aku selalu mengedepankan pelayanan terbaik untuk para pelanggan. Karena bagiku pelayanan dan kualitas nomer satu sedangkan uang nomor sekian. Pokoknya aku siap melayani permintaan dari suara kenalpot dan bentunya. Dijamin kualitas bagus dan harganya miring,” ungkap Dwi.