SEPUTARKUDUS.COM, TERBAN – Di sebuah bangunan di tepi Jalan Raya Kudus-Pati kilometer 12, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kudus, terlihat sejumlah orang sedang sibuk merakit beberapa mesin. Sebagian dari mereka ada yang bertugas mewarnai dan ada pula yang bertugas sebagai operator mesin. Mesin tersebut di antara Combine Harvester, mesin pemanen padi moderen buatan PT Pura Barutama Kudus.

Di sela-sela kesibukannya, Febian Adtyarso (26), Sales and Marketing Support Engineering Division PT Pura Barutama, sudi berbagi penjelasan kepada Seputarkudus.com tentang mesin tersebut. Dia menjelaskan, selain diproduksi secara masal untuk dijual, mesin yang identik dengan warna ungu kombinasi putih itu juga disewakan. Terkait dengan biaya, nominal yang dikeluarkan tidaklah mahal, tergantung luas sawah yang dipanen.
“Selain menjual, kami juga menyediakan sewa alat Combine Harvester bagi petani. Biaya cukup murah dibanding dengan cara manual, satu hektare sawah kami patok harga Rp 2,8 juta. Biaya itu sudah sudah termasuk operator, helper sekaligus bahan bakar mesin. Untuk saat ini, baru wilayah Jepara, Demak serta Kudus yang sudah pernah sewa alat pemanen ditempat kami,” ungkap Adit akrab disapa.
Sementara itu, Bambang Widjanarko (38), Palnt Manager Divisi Engineering PT Pura Barutama mengatakan, produksi alat pemanen padi tersebut belumlah genap berusia satu tahu. Tepatnya baru diproduksi dimulai sejak bulan Mei 2016. Sebelum siap untuk didistribusikan, dia mengaku membutuhkan waktu selama tiga tahun untuk melakukan riset dalam pembuatan mesin.
“Sebenarnya ide pembuatan Combine sudah lama muncul, sekitar tahun 2013. Namun untuk awal produksi masih tergolong baru, yaitu mulai tahun 2016,” ujar Bambang biasa akrab disapa.
Baca juga: Video: Melihat dari Dekat Produksi Mesin Pertanian dan Peternakan Divisi Engineering PT Pura
Warga Desa Peganjaran, Kecamatan Bae, Kudus, ini menjelaskan, mesin yang diproduksi pihaknya terbagi menjadi berbagai varian ukuran maupun tipe. Ada alat Combine Mini yang memilki dimensi 2.690 x 1.950 x 2.300 milimeter, Ada alat Combine Medium dengan dimensi 3.820 x 1.950 x 2.300 milimeter serta ada Combine Besar yang berdimensi 4.595 x 2.745 x 2.890 milimeter. “Varian Combine banyak, tinggal dipilih sesuai kebutuhan saja,” ungkapnya.
Dia menambahkan, harga yang ditawarkan setiap unit mesin pemanen dan perontok padi, katanya, beda ukuran sudah beda harga yang dijual. Misalnya Combine Mini, dia patok harga dengan nominal Rp 111 jutaan, Combine ukuran medium dengan harga Rp 129 jutaan dan untuk Combine ukuran besar dijual seharga Rp 289 jutaan. Harga yang dijual sudah termasuk pembayaran pajak, namun untuk ongkos kirim mesin ditanggung oleh pembeli.
“Terkait dengan penjualan, kami melakukan berbagi promosi. Salah satunya dengan cara memberikan sosialisasi bagi kelompok tani diberbagai wilayah Indonesia serta memberikan leasing. Untuk penjualan, mulai awal produksi hingga sampai saat ini kami menghitung sudah ada kisaran 220 unit yang terjual, baik ukuran kecil, sedang maupun besar,” tambah Bambang yang mengaku hampir empat tahun menjabat sebagai Plant Manager divisi Enginering PT Pura Group.