SEPUTARKUDUS.COM, KALIPUTU – Suara musik dan teriakan terdengar dari lapangan olahraga SMP Keluarga Kudus. Di tempat tersebut sedang diselenggarakan Lomba Liong dan Wushu untuk memeriahkan perayaan Imlek. Seorang siswa keluar lapangan dengan wajah terlihat murung. Dia adalah Febi Mujayanto (15), peserta lomba liong yang baru saja usai tampil bersama kelompoknya. Dia mengaku sedikit kecewa karena kurang kompak dan mendapat potongan nilai dari juri.
Febi, begitu dia akrab disapa, sudi berbagi cerita kepada Seputarkudus.com. Dia mengatakan, saat latihan semuanya lancar dan tidak ada kendala. Namun saat tampil dalam perlombaan timnya mengalami masalah koordinasi yang membuat kurang kompak, sehingga mendapat potongan nilai dari juri. Meski begitu dia masih tetap semangat karena acara berjalan dengan lancar, dan timnya sudah melakukan yang terbaik.
“Saya sedikit kecewa dengan hasilnya, karena waktu latihan semuanya lancar tidak ada kendala. Tadi kami kurang kompak saat jurus huruf U dan rolpay tombak, untuk ombak laut, kapal, menara, masuk ekor, pay kotak, dan pindah tangan semuanya lancar. Kami tetap semangat karena sudah menampilkan yang terbaik, meski kurang puas dengan hasilnya”, ungkap Wergu Wetan, Kota Kudus itu.
Dia juga menjelaskan untuk persiapan lomba Liong sekitar dua pekan, dalam pekan kedua Febi mengaku latihan penuh. Menurutnya, mungkin karena kelelahan membuat timnya kurang maksimal saat tampil dalam perlombaan.
“Kami persiapan lomba liong sekitar dua pekan. Pekan pertama hanya hari Kamis. Kemudian pekan kedua kami latihan penuh. Mungkin karena kelelahan jadi ada masalah koordinasi tadi saat lomba. Karena kena potongan nilai kami jadi 6,75”, jelas Febi.
Gisela Sandrina (14). Ketua OSIS SMP Keluarga Kudus mengungkapkan, kegiatan lomba Lion dan Wushu antar-kelas baru pertama kali ini diselenggarakan. Dalam mempersiapkan kegiatan selama tiga hari tersebut, dia mengaku tidak ada kendala. Karena pengurus OSIS dan tim panitia semua kompak, selain itu juga dibantu oleh guru.
“Kegiatan Lomba Liong dan Wushu ini baru pertama kali di sini. Semua berjalan lancar berkat panitia dan OSIS semua kompak. Banyak guru yang mendukung dan membantu. Kami berharap dengan kegiatan ini bisa menambah semangat teman-teman yang ikut ekstra kurikuler liong, barongsai dan wushu agar semakin berprestasi,” ungkapnya.
Gisela menjelaskan kegiatan Lomba Liong dan Wushu digelar memperingati Imlek. Acara dimulai pukul 8.25 WIB, selesai dan ditutup dengan bagi-bagi angpau pukul 12.00 WIB. Jumlah panitia pelaksana kegiatan ada 26 orang, 16 orang anggota OSIS dan panitia pelaksana 10 orang. Untuk peserta lomba liong ada sembilan peserta dari perwakilan kelas masing-masing, dan lomba wushu ada tiga peserta perwakilan dari kelas tujuh.