Siswa Arbituren (Iksab) tingkat kecamatan se-Kabupaten Kudus di gedung Madrasah
Aliyah (MA) Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) Kudus, Jumat (30/12/2016).
Selain itu, mereka juga menerima tugas untuk mendata santri-santri yang pernah
bersekolah di madrasah TBS.
Para masyayikh TBS menghadiri peluncuran logo dan pelantikan pengurus Iksab tingkat kecamatan di Kabupaten Kudus. Foto: Imam Arwindra |
kepengurusan Iksab di tingkat kecamatan. Selain melantik organisasi alumni madrasah TBS
ditingkat kecamatan, pihaknya juga memberikan tugas kepada pengurus baru untuk
melakukan pendataan santri-santri atau alumni yang pernah bersekolah di madrasah
TBS.
“Progam ini kami beri nama Pasti TBS, kepanjangan dari pendataan santri
TBS,” tuturnya saat ditemui selepas acara launcing Pasti TBS, logo Iksab dan
pelantikan pengurus anak cabang se-Kabupaten Kudus yang dihadiri KH Choirozyad,
KH Muhammad Ulil Albab Arwani. KH Muhammad Arifin Fanani dan KH Musthofa Imron.
dimulai di awal tahun 2017 dengan diawali di Kudus. Setelah Kudus, pihaknya juga
akan melakukan pendataan di kabupaten sekitar Kudus, di antaranya Demak, Jepara,
Pati, Blora dan kabupaten-kabupaten lainnya. “Ini Kudus dulu. Target kami satu
bulan selesai,” tambahnya.
264 orang untuk diterjunkan di 132 desa di Kabupaten Kudus. Menurutnya,
nantinya setiap desa akan diisi 2-3 orang. Pendataan dilakukan langsung
dilapangan secara online, setelah itu data akan dimasukkan kedalam software yang sudah dipersiapkan untuk
mengelola database.
Dia menjelaskan, progam Pasti TBS dilakukan oleh alumni
TBS yang sudah ahli dibidangnya. “Ini ada alumni yang bekerja di Badan Pusat
Statistik (BPS) yang sudah terbiasa melakukan pendataan dan riset. Alhamdulillah beliau mau membantu,”
terangnya.
belakang profesi, keaktifan organisasi kelembagaan di masyarakat, kompetensi
bidang dan potensi yang dimiliki alumni. Menurutnya, hal tersebut sangatlah
penting untuk membantu berkembangnya Iksab dan tentunya madrasah TBS.
“Jumlah
alumni TBS pasti ribuan. Nanti juga di lembaran kuesioner disuruh untuk
mencantumkan nama dan nomor telepon teman yang berada di luar Kudus. Terutama yang
berasal dari luar Jawa. Karena santri TBS juga banyak dari luar Jawa,”
ungkapnya sambil menunjukkan metode pelaksanaan pendataan.
KH Muhammad Ulil Albab Arwani yang hadir dalam kegiatan
mengungkapkan alumni-alumni TBS harus di data. Menurutnya, selain untuk
menjalin silaturahim, progam yang dijalankan bisa saling mengenal kembali antar
alumni dengan berbagai macam profesi.
Hal tersebut menurut Gus Bab panggilan
akrab KH Muhammad Ulil Albab Arwani, bisa berefek pada berkembangnya Iksab dan
Madrasah TBS. “(Alumni) harus bersatu. Utamanya untuk madrasah dan Ahlusunnah
Waljamaah (Aswaja). Karena sekarang banyak golongan yang memusuhinya,”
tuturnya.