![]() |
Purnomo sedang memotong rambut langganannya di salon miliknya Jalan Kampus UMK, Sabtu (28/5/2016). |
Purnomo (33) tukang potong rambut di Jalan Kampus UMK Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, menuturkan, jumlah warga yang datang ke tempat cukurnya meningkat. Yang datang tidak hanya orang-orang tua, namun juga kalangan remaja.
“Ini sudah menjadi tradisi. Banyak warga datang untuk dicukur rambutnya, menjelang datangnya bulan Puasa,” ungkap Purnomo kepada Seputarkudus.com, ketika ditemui di tempat dia bekerja, Rabu (1/6/2016).
Purnomo
mengaku sudah 10 tahun menekuni pekerjaan sebagai tukang cukur. Dia mengungkapkan, jumlah warga untuk merapikan rambutnya menjelang Puasa dan Lebaran peningkatannya cukup banyak. “Kalau sudah masuh H-3 Puasa atau Lebaran, sehari bisa (mencukur) 40 orang,”
ungkapnya.
melanjutkan, hari-hari biasa hanya 25 orang hingga 30 orang yang datang untuk dicukur. Namun saat mendekati Puasa dan Lebaran bisa mencapai 40 orang. “Harga
potong rambut di sini cukup murah, hanya Rp 7 ribu,” ungkapnya.
Ramadan dan Lebaran, meningkatnya jumlah orang yang memotong rambut saat peringatan hari-hari besar dan kenaikan kelas. “Kalau di sini
seringnya yang datang laki-laki dewasa dan anak-anak. Karena tidak
biasa memotong rambut perempuan,” ungkapnya.
Gaya Rambut Hardcore
“Kadang ada yang bagian atas dipotong lebih tipis. Gaya rambut ini tidak bisa paten, tergantung keinginan pelanggan,” ungkapnya.