SEPUTARKUDUS.COM, PLOSO – Laki-laki berkumis tampak membersihkan kulit kerbau yang masih basah, di Jalan Tambak Lulang, Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Rabu (18/5/2016). Dibantu seorang laki-laki
tua, dia tampak sigap membersihkan sisa daging yang masih menempel. Kulit tersebut selanjutnya akan dikeringkan, dijual kepada perajin bedug dan pembuat kerupuk kulit.
![]() |
Fajar (kiri) membersihkan kulit kerbau di Jalan Tambak Lulang, Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kudus. Foto: Imam Arwindra |
Fajar, laki-laki yang berkumis tadi menuturkan, kulit-kulit kerbau tersebut biasanya
dijual ke pembuat kerupuk di Desa Jetak Kembang. Ada juga yang dijual ke Kadilangu, Demak dan Jepara, untuk dibuat bedug. Satu kulit kerbau kering dijual seharga Rp 130 ribu
tiap kilogramnya.
“Satu kulit kerbau kering biasanya sekitar 10 kilogram,”ungkap Fajar kepada Seputarkudus.com.
kerbau. Per bulannya dia bisa mendapatkan keuntungan bersih sekitar Rp 4 juta. “Kalau ramai bisa 30 kulit per bulan. Namun saat sepi paling
hanya 10 saja,” ungkapnya.
saat kondisi panas stabil. Bahan baku kulit kerbau basah didapat dari para penjagal di wilayah Kudus.
“Kalau membersihkan sisa daging paling satu jam sudah
selesai. Yang lama itu mengeringkannya. Sehari bisa membersihkan lima sampai 10 kulit,” tambahnya.
Dia menjelaskan, kulit kerbau yang masih basah dia beli
dengan harga Rp 35 ribu per kilogram. Satu kulit beratnya sekitar 30-35 kilogram. “Jadi di sini hanya menjual bahan mentah kulit kerbau. Jika
mau dibuat bedug ada proses selanjutnya,” ungkapnya.