BETANEWS.ID, KUDUS – Pasar Hewan, yang berada di Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, memasuki hari terakhir transaksi hewan kurban menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriyah. Untuk itu Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) bersama Disdag Kabupaten Kudus memastikan ketersediaan dan kesehatan hewan aman.
Sementara untuk harga hewan kurban saat ini sudah naik sampai Rp300 ribu hingga Rp2 juta per ekornya. Meski begitu, hal tersebut tak menjadi kendala, lantaran kenaikan harga tersebut merupakan siklus tahunan di kala momen Hari Raya Iduladha.
Baca Juga: Ngetrap dan Bergelombang, Jalan Sunan Kudus Bakal Diaspal Ulang, Anggaran Rp2 M
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus, Didik Tri Prasetiyo memastikan kondisi hewan kurban dalam keadaan sehat dan stok hewan kurban mencukupi. Dalam pengecekannya, tidak ditemukan hewan yang mengalami sakit.
“Alhamdulillah, kesehatan hewan baik dan ketersediaan juga aman. Selama pemantauan kami hingga hari ini, tidak ditemukan kasus penyakit pada hewan kurban,” bebernya saat ditemui di Pasar Hewan Kudus, Senin (2/6/2025).
Meski demikian, Didik mencatat terjadi penurunan penjualan sekitar 4 persen dibanding tahun lalu. Hal itu dikarenakan adanya kondisi ekonomi yang berbeda dengan tahun lalu.
“Kemungkinan karena faktor kondisi ekonomi,” ungkapnya.
Ia menuturkan, dari sisi harga, masing-masing hewan kurban mengalami kenaikan harga. Ia menyebut, bahwa kenaikan harga hewan menjelang kurban, masih wajar.
“Kerbau dan sapi naik Rp1 juta sampai Rp2 juta per ekor, dengan harga berkisar Rp20 juta sampai Rp30 juta. Sedangkan kambing naik sekitar Rp300 ribu sampai Rp500 ribu per ekor, sekarang berkisar Rp3 juta sampai Rp5 juta,” rincinya.
Untuk mencukupi kebutuhan, Dispertan juga mendatangkan hewan kurban dari luar daerah, termasuk dari Jawa Timur. Menurutnya, untuk kebutuhan hewan kurban baik kambing, domba, kerbau dan sapi di Kota Kretek totalnya ada 12.086 ekor.
“Sedangkan untuk ketersediaan saat ini, ada sebanyak 21.336 ekor. Untuk sapi kebutuhan ada 617 ekor dan tersedia ada 2.800 ekor, kerbau yang tersedia 1.224 dan kebutuhannya mencapai 1.910 ekor, kambing tersedia 10.863 ekor dari kebutuhan 9.335 ekor, dan domba tersedia 6.449 ekor dari kebutuhan 224 ekor,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kudus, Andi Imam Santoso menyatakan bahwa secara kuantitas stok hewan kurban tahun ini justru mengalami surplus.
“Karena adanya penguatan program ketahanan pangan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, termasuk di bidang peternakan. Banyak hewan dari Banyuwangi, Lumajang, dan daerah lain di Jawa Timur, didatangkan ke Kudus,” katanya.
Baca Juga: Capaian Identitas Kependudukan Kudus Rendah, Ini Sebabnya
Namun, ia mengakui daya beli masyarakat sedikit menurun. Selain kondisi ekonomi, kebutuhan ajaran tahun baru yang sebentar lagi juga disebut menjadi faktor lain, penjualan hewan kurban di Kudus mengalami penurunan.
“Ini dipengaruhi kondisi ekonomi dan bertepatan juga dengan kebutuhan menjelang masuk sekolah,” ungkapnya.
Editor: Haikal Rosyada