31 C
Kudus
Jumat, April 25, 2025

Pesta Lomban Kupatan Tayu, Ratusan Nelayan dan Warga Iringi Larung Sesaji Kepala Kerbau

BETANEWS.ID, PATI – Pesta Lomban Kupatan Sungai Tayu digelar masyarakat Desa Sambiroto dan sekitarnya pada Selasa (8/4/2025). Ratusan orang memadati Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Sambiroto. Mereka menunggu kepala kerbau yang akan dilarung.

Sebuah miniatur perahu kemudian terlihat diturunkan dari sebuah mobil bak terbuka ketika sampai di tempat pelelangan ikan (TPI) tersebut. Tampak pula di belakangnya ribuan orang mengikuti kirab pesta Lomban Kupatan tersebut.

Baca Juga: Festival Perahu Naga Meriahkan Sedekah Laut di Pati

-Advertisement-

Miniatur perahu yang berisi kepala kerbau, ketupat, lepet, dan sesajen itu kemudian diturunkan beberapa orang. Setelahnya, miniatur perahu itu diangkat menuju sungai, yang kemudian diletakkan di perahu, untuk kemudian dibawa menuju muara sungai untuk dilarung.

Sebelum dilarung, mereka pun berdoa bersama untuk meminta keselamatan dan rezeki yang melimpah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setelahnya, kepala kerbau dan beberapa sesaji berupa makanan itu pun dibawa ke atas perahu nelayan.

Butuh usaha yang lebih untuk membawa kepala kerbau tersebut sampai ke perahu. Belasan orang tampak turun tangan agar kepala kerbau tersebut berhasil dinaikkan ke perahu.

Setelah itu, tampak rombongan barongan mengiringi kepala kerbau untuk sampai di muara sungai. Musik barongan dilantunkan menambah suasana menjadi lebih khidmat. Sesampainya di muara sungai, kepala kerbau kemudian dilarung untuk mencapai Laut Jawa.

Ketua Panitia Lomban Kupatan Sungai Tayu, Agus Mulyono mengatakan, larung kepala kerbau selalu diadakan saat Lomban Kupatan Sungai Tayu.

Ia menyebut, larung sesaji kepala kerbau itu sudah menjadi kepercayaan masyarakat zaman dulu hingga sekarang. Tradisi ini, katanya sangat diharapkan masyarakat, karena ada kesakralan.

“Makna Larung kepala kerbau ini, memang persyaratan sesaji dalam ritual. Karena ini kepercayaan yang dilakukan sejak zaman dulu.Yang dilarung ini kepala kerbau dan ada lagi kepala kambing ditanam di bawah jembatan sungai Tayu, ” ujarnya.

Ia pun menyampaikan, bahwa Lomban Kupatan ini sudah ada sejak tahun 1958, yang ketika itu masih Kawedanan Tayu yang dipimpin Wedono.

Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati Rekso Suhartono menambahkan, selain mempertahankan tradisi leluhur, ia pun mengungkapkan makna larung kepala kerbau.Menurutnya, larung kepala kerbau ini wujud syukur masyarakat.

Baca Juga: Polresta Pati Siapkan Posko Pengamanan di Lokasi Pelaksanaan Tradisi Syawalan

“Lomban Kupatan Sambiroto Tayu, berawal dari tradisi lomban kupatan dulu Tayu zaman kawedanan. Tradisi itu, diadakan Lebaran plus 6. Mereka diajak rekreasi semacam lomba, dan mengucap syukur dengan larung sesaji di sungai,” sebutnya.

Ia pun menyebut, acara Lomban Kupatan Tayu ini juga berdampak multiplayer effect. Sebab, dengan adanya acara ini, roda perekonomian warga juga berjalan. Begitu juga dengan sosial juga tumbuh dengan kegiatan ini.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER