31 C
Kudus
Jumat, April 18, 2025

Pengusaha Tahu di Pati Was-was Harga Kedelai Terdampak Kebijakan Donald Trump

BETANEWS.ID, PATI – Pengusaha atau produsen tahu di Kabupaten Pati dihinggapi rasa was-was mengenai dampak dari kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait dengan tarif impor. Sebab, kedelai yang menjadi bahan baku saat ini masih bergantung dari impor Amerika.

Belum lagi, kondisi nilai tukar rupiah yang saat ini terus melemah. Hal itu dipastikan  berdampak pada semakin tingginya harga beli kedelai.

Baca Juga: Sudewo Sebut Sarana dan Prasarana di RSUD Soewondo Pati Memprihatinkan, Semrawut

-Advertisement-

Kekhawatiran itu seperti dirasakan oleh produsen tahu asal Desa Wedarijaksa, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Muhamad Diyono. Dia menyebut saat ini kenaikan harga bahkan sudah mulai terasa.

“Harga kedelai sekarang untuk kualitas medium mencapai Rp10.500 per kilogram dibandingkan sebelumnya yang hanya Rp10.300. Kenaikan antara Rp 200 hingga Rp 300,” ujarnya.

Dia khawatir, jika kondisi semakin memburuk dan rupiah semakin anjlok, maka harga beli kedelai di pasaran juga akan melonjak.

“Meski naiknya sedikit, tapi setiap hari butuh 50 hingga 60 kilogram bahkan pernah sampai satu kuintal jadi sangat terasa,” ungkapnya.

Diyon berharap agar pemerintah dapat membantu dalam menstabilkan harga. Sehingga diharapkan kondisi itu tak berdampak besar bagi produksinya.

“Selama satu tahun, saat ini harga kedelai mulai stabil. Kami khawatir jika harga beli kembali naik kami tentu kesulitan kembali,” katanya.

Selain kedelai impor asal Amerika, Diyono menyebut, sebenarnya dapat menggunakan kedelai lokal. Hanya saja dia menyebut stoknya seringkali kurang.

“Secara kualitas tak kalah jauh. Tapi stoknya yang sering kurang,” imbuhnya.

Baca Juga: Anggota MPR RI Marwan Jafar Ingatkan Keadilan Sosial Wajib Ditegakkan

Sementara saat ini sendiri, Diyono menyebut jika untuk satu papan tahu berisikan 100 potong kini dihargai sebesar Rp 37 ribu.

“Harapannya jangan sampai harganya naik lagi. Karena kami kesulitan jika harus mengurangi ukuran ataupun menaikkan harga tahu di pasaran,” pungkasnya.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER