BETANEWS.ID, JEPARA – Sudah hampir lima tahun, Warga Sumberrejo, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara harus mengalami bencana kekeringan pada saat musim kemarau tiba. Bencana tersebut terjadi di dua dukuh yang memiliki jumlah penduduk paling banyak di Desa Sumberrejo.
Kepala Desa Sumberrejo, Nur Fakih mengatakan wilayah Desa Sumberrejo terbagi ke dalam lima Dukuh. Yaitu Dukuh Tempur, Pendem, Toplek, Alang-Alang Ombo, dan Glingsem.
Baca Juga: Pelaku Pembuang Bayi Laki-laki di Depan Pabrik Jepara Akhirnya Tertangkap, Berikut Identitasnya
Sedangkan bencana kekeringan ia mengatakan terjadi di Dukuh Alang-Alang Ombo dan Dukuh Glingsem. Dua dukuh yang merupakan wilayah dengan jumlah penduduk paling banyak.
“Desa Sumberrejo ini kan daratannya naik turun, sumber mata airnya ini mengandalkan dari hutan lindung. Kalau musim hujan seperti ini aman, tapi kalau musim kemarau kita minta bantuan dropping air dari BPBD,” katanya pada Jumat, (18/4/2025).
Ia mengatakan di tahun 2015 lalu, desanya sebenarnya pernah mendapatkan bantuan sumur yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sumur tersebut berlokasi di RT 3 RW 3, Dukuh Alang-Alang Ombo.
Namun keberadaan sumur tersebut menurutnya belum mencukupi kebutuhan air, terutama pada saat musim kemarau datang. Sehingga ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara bisa memberikan bantuan sumur tambahan, terutama di Dukuh Glingsem.
“Karena disana (Dukuh Glingsem) belum ada sumur yang menjadi sumber mata air. Dukuh Glingsem butuh sumur dalem untuk membantu air yang dari pegunungan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Jepara, Ary Bachtiar mengatakan bahwa bantuan sumur bor di Desa Sumberrejo masih diupayakan.
Baca Juga: Ditinggalkan Bersama Sepucuk Surat, Begini Kondisi Bayi yang Ditemukan di Depan Pabrik Jepara
Sebab kondisi tanah di desa tersebut lebih banyak didominasi bebatuan sehingga cukup sulit untuk menemukan titik yang memiliki sumber mata air.
“Untuk sumber air bersih kita cari dulu titik-titik yang memungkinkan karena lokasi di Sumberrejo memang dibawah tanahnya bebatuan jadi harus ada effort yang kuat,” katanya.
Editor: Haikal Rosyada