BETANEWS.ID, JEPARA – Dua buah gunungan kupat dan lepet beserta pasukan drumband berbaris rapi di Pelabuhan Kartini Jepara. Mereka bersiap untuk menyambut rombongan Bupati Jepara beserta rombongan usai pelaksanaan tradisi larungan kepala kerbau atau pesta lomban.
Setelah rombongan Bupati datang, dua buah gunungan tersebut kemudian diarak dari Pelabuhan Kartini menuju lapangan tengah Pantai Kartini Jepara. Di tempat tersebut, terlihat kerumunan masyarakat yang bersiap untuk memperebutkan dua buah gunungan yang berisi sekitar 4 ribu kupat dan lepet.
Pentas kesenian berupa lagu dan tarian Kridhajati juga dihadirkan untuk menghibur masyarakat yang datang. Kemudian setelah didoakan dan pemotongan janur oleh Bupati Jepara, ribuan kupat dan lepet kemudian diperebutkan oleh masyarakat.
Jumiati (45), Warga Desa Suwawal, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara yang ikut memperebutkan sajian kupat dan lepet mengatakan ia sengaja datang sejak pukul 07.00 WIB untuk mengikuti tradisi tersebut.
Ia percaya kupat dan lepet yang berhasil didapatkan mampu membawa berkah berupa rejeki yang melimpah. Ia mengaku sudah sering menghadiri festival kupat lepet yang diadakan di Pantai Kartini Jepara.
“Ini tadi dapat empat kupat, ya nanti buat dimakan. Kalau kepercayaannya kan rejekinya bisa lancar. Tiap tahun kalau ada pasti dateng kesini,” katanya saat ditemui di Pantai Kartini Jepara, Senin (7/4/2025).
Bupati Jepara, Witiarso Utomo mengatakan Festival Kupat Lepet atau dulunya dikenal dengan tradisi perang ketupat pada tahun sebelumnya memang tidak diadakan. Namun, karena hal tersebut juga menjadi salah satu warisan budaya Jepara, maka ia kembali mengadakan festival tersebut.
“Iya, hari ini juga ada festival kupat lepet. Setelah sebelumnya tidak diadakan, hari ini ada. Semoga bisa menjadi hiburan bagi masyarakat dan tradisi kita tetap lestari,” katanya.
Ia sendiri berencana untuk mengadakan kembali tradisi tersebut pada tahun depan dengan gelaran yang lebih meriah dibanding tahun ini.
Editor: Haikal Rosyada