31 C
Kudus
Jumat, April 18, 2025

216 Tenaga Honorer RSUD Soewondo Pati Tak Lolos Seleksi TKD

BETANEWS.ID, PATI – Pengurangan tenaga honorer di RSUD RAA Soewondo Pati sudah dimulai. Ratusan pegawai non-ASN yang ada di rumah sakit milik pemerintah daerah itu, harus mengikuti seleksi kembali untuk bisa bertahan di tempat mereka bekerja selama ini.

Menjelang Lebaran Idulfitri lalu, mereka telah mengikuti tes kemampuan dasar (TKD) yang digelar pihak RSUD Soewondo. Kemudian, hasilnya telah diumumkan pada Selasa (8/4/2025) malam.

Baca Juga: Desain Masjid Agung Pati Ternyata Warisan Legenda Arsitek Terbaik di Indonesia

-Advertisement-

Berdasarkan hasil pengumuman itu, tercatat ada 503 pegawai honorer yang mengikuti seleksi. Dari jumlah tersebut, 287 peserta tes dinyatakan lolos. Sedangkan sisanya, sebanyak 216 orang dinyatakan gagal.

Berdasarkan data yang dihimpun, dari ratusan pegawai honorer yang tidak lolos dalam ujian TKD tersebut, rinciannya adalah, staf administrasi sebanyak 69 orang, bidan 53 orang, porter 39 orang, staf, 15 orang, perawat 8 orang, pramusaji 11 orang, satpam 16 orang dan staf produksi 5 orang.

“Sudah diumumkan itu. Itu Rumah Sakit Soewondo, lembaga yang melakukan seleksi yang tes itu, itu para alumni Universitas Gajah Mada,” ujar Bupati Pati, Sudewo, Rabu (9/4/2025).

Menurutnya, lembaga yang melakukan uji kompetensi terhadap pegawai honorer di RSUD Soewondo tersebut, sudah melakukan seleksi di pemerintah daerah yang lain.

Sehingga kata Sudewo, kredibilitasnya sudah teruji. Begitupun dengan integritas dan profesionalitasnya yang diklaim juga sudah terpercaya.

“Jadi, di situ betul-betul objektif. Tidak ada unsur subjektif,” tegas Sudewo.

Kemudian ditanya terkait lapangan kerja baru bagi ratusan pegawai non-ASN yang tidak lolos dalam seleksi, Sudewo ogah untuk bertanggung jawab.

Baca Juga: Sudah Finalisasi Desain, Ini Bagian Masjid Agung Pati yang Akan Direnovasi

Hal ini karena, dalam rekrutmen tenaga honorer sebelum ini, dilakukan dengan cara yang tidak benar.

“Saya nanti akan berpikir atau mereka masing-masing akan berpikir. Karena, dalam  rekrutmennya itu tidak melalui cara yang benar. Maka, tidak harus seperti di perusahaan-perusahaan atau pabrik yang lain,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER