BETANEWS.ID, KUDUS – Bupati Kudus Sam’ani Intakoris meminta seluruh jajarannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat. Pihaknya juga menegaskan agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk introspeksi diri dan mengidentifikasi persoalannya masing-masing.
“Setiap OPD harus introspeksi, kalau bahasa medis istilahnya medical check up permasalahan masing-masing. Setelah itu menyusun langkah-langkah solusi,” ucap Sam’ani saat memimpin apel di Halaman Pendapa Kabupaten Kudus, Senin (3/3/2025).
Beberapa permasalahan seperti penanganan sampah dan digitalisasi menjadi fokus Bupati Kudus. Pihaknya meminta digitalisasi untuk retribusi sehingga tidak ada lagi pungli.
Baca juga: Sam’ani Berencana Bangun Rumah Sakit dan Mall dalam Satu Gedung di Lahan eks-Matahari
“Saya beri satu bulan untuk menerapkan digitalisasi biar minim pelanggaran. Jadi nanti pakainya e-money, langsung tap,” paparnya.
Sam’ani mengingatkan untuk tidak lengah terhadap efisiensi anggaran. Sebab, efisiensi terjadi di semua daerah. Justru, pegawai diminta berinovasi meningkatkan Pendaptan Asli Daerah (PAD). Bupati menekankan tidak ada lagi kubu-kubuan, yang ada hanya solid satu tujuan untuk sejahterakan masyarakat.
“Jangan letih dan lengah terhadap efisiensi anggaran. Panjenengan harus punya target dalam pertumbuhan ekonomi, mengatasi inflasi, dan inovasi untuk peningkatan PAD. Tak ada lagi kubu-kubuan dan bolo-bolonan. Kita satu rumah,” lanjutnya.
Dalam mengefektifkan pekerjaan, Sam’ani mengimbau semua OPD mengidentifikasi aset yang mangkrak, seperti lahan eks Ngasirah, eks Matahari, maupun aplikasi yang tidak dimaksimalkan. Kabupaten Kudus punya berbagai aplikasi berbasis pelayanan yang tidak maksimal akibat tidak dirawat.
“Banyak sekali aplikasi yang dibiarkan mangkrak. Padahal, ada banyak aplikasi pelayanan yang bisa memudahkan masyarakat,” terangnya.
Baca juga: Hari Pertama Puasa, Bupati Kudus Sam’ani Cek Harga Bahan Pokok di Pasar
Oleh karena itu, Sam’ani akan menghadirkan portal pengaduan Wadul K1 & K2 yang harus direspons 1×24 jam. Pihaknya juga membentuk Satgas BPJS Kesehatan, Satgas Sampah, Saber Jalan, Saber LPJU agar pelayanan bergerak cepat.
“Saya meluncurkan Wadul Bupati dan Wakil Bupati yang harus direspons 1×24 jam. Biar kita bisa gerak cepat merespons apa yang dikeluhkan masyarakat,” tegasnya.
Selain program kabupaten, Sam’ani mengajak pegawai turut mengawal keberhasilan program Asta Cita pemerintah pusat.
Dalam bekerja, pihaknya menjelaskan terus berkoordinasi dengan Wakil Bupati Kudus Bellinda Putri Sabrina Birton. Tidak ada perpecahan, yang ada hanya persatuan.
“Perpecahan antara bupati dan wakil bupati sudah kuno. Tidak mempan. Tidak ada perpecahan, hanya ada persatuan,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin