BETANEWS.ID, KUDUS – Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kudus tanggapi adanya pangkalan gas elpiji yang tak melayani konsumen. Dinas sebenarnya sudah memperingatkan pangkalan untuk melayani semua pembeli tanpa membedakan.
Adanya pangkalan yang tak layani pembeli ini awalnya diketahui dari pernyataan salah satu pemilik pangkalan di Bae. Pemilik bernama Karmain itu menyayangkan koleganya menutup penjualan setelah dapat kiriman. Ia menduga, oknum pangkalan yang seperti itu tak mempunyai rasa kasihan kepada masyarakat yang saat ini sedang butuh untuk memasak.
“Untuk pangkalan lain, kalau bisa melayani konsumen langsung. Kasihan mereka sudah muter cari gas tidak dapat. Bar-barane dikirim dari Pertamina, pintu ditutup, gak oleh ono wong tuku. (Tak taunya setelah dikirim dari Pertamina pintu (pangkalan) ditutup, tidak boleh ada yang beli), itu yang terjadi begitu,” ungkapnya.
Baca juga: Karmain Sayangkan Ada Pangkalan di Kudus yang Tak Bolehkan Warga Beli Gas Elpiji
“Kebanyakan pangkalan seperti itu. Indikasinya, kemungkinan mereka melayani bakul-bakul itu, tidak mempunyai rasa kasihan sama masyarakat. Kalau masalah harga ndak tahu. Tapi sistem (pelayanan saat ini) yang paling utama untuk melayani konsumen langsung,” tambahnya.
Pernyataan Karmain ini memicu warga mengeluarkan uneg-unegnya di kolom komentar postingan Facebook Fanspage Beta News yang membagikan berita terkait elpiji. Seperti yang dicurahkan akun bernama Manx. Dalam postingannya, Manx mengatakan, “gas lagi mudon seko truk ae tembunge wes ntek.” Kemudian dibalas oleh akun bernama Mas Nur, “pangkalan ngendi iku lur?”
Kemudian Manx membalas lagi, “ndk ngendi ngendi gon om, kalah ambi seng gowo bojok.” Tak hanya itu, akun Ayanis juga membalas komentar Mas Nur atas pertanyaan yang dilontarkan. Dalam komentarnya, dia menyebut, “pangkalan kie loh tersono garunglor RT 7 RW 3. Di tukoni rumah tangga gak oleh. Neg bakul pengecer tuku di layani apik.”
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan konsumen Disdag Kudus, Minan Mochammad, mengatakan, pihaknya sebelumnya sudah memberi peringatan ke agen untuk disampaikan kepada para pangkalan agar gas elpiji disalurkan ke pengguna langsung.
Baca juga: Curahan Hati Warga yang Harus Keliling Kudus untuk Cari Gas Elpiji
“Kalau memang masih ada seperti itu, kami tolong dibantu, berikan datanya. Sehingga kami turun ke lapangan. (Dengan catatan) Kalau ditimbun, loh ya. Saat-saat ini menimbun, pelanggaran. Tidak saat-saat ini pun, kalau ada yang menimbun juga tidak boleh, karena itu hak masyarakat,” ujarnya.
Ia menegaskan, saat ini pihaknya telah menginstruksikan kepada agen agar distribusi gas melon bisa disalurkan langsung ke user. Menurutnya, saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) terkait edaran pemerintah, pengecer menjadi subpangkalan.
“Instruksi kami langsung ke user. Kalau memang ada, begitu dikirim langsung tutup, kami berikan datanya. Paling itu kasus satu dua pangkalan, kalau memang ada kami dibantu,” jelasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin