BETANEWS.ID, KUDUS- Puluhan orang mengambil sampah yang menumpuk di area Taman Balai Jagong Kudus, Jumat (24/1/2025). Bahu-membahu, mereka memasukan tumpukan sampah ke dalam kantong plastik hitam besar dan kemudian memasukkannya ke dalam truk.
Bekas sampah yang diangkut, terlihat disemprot dengan eco enzim. Hal itu bertujuan untuk mengurangi bau menyengat, dampak sampah yang menumpuk.
Mereka bukanlah petugas kebersihan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, tetapi delapan organisasi masyarakat yang peduli dengan Kota Kretek yang dalam keadaan darurat sampah.
Baca juga: Sampah di TPS Rendeng Sudah Sampai Jalan, Baunya Menyengat
Organisasi tersebut adalah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kudus, Medical Emergency Disaster and Adventure (MED-A) Kudus, Mapala Argadahana UMK, Mapala Palwa51 IAIN Kudus, Mapala Macupa Itekes Cendikia Utama, Swasta Gabut, PMI Kudus, dan BSN Kudus.
Ketua IDI Kabupaten Kudus, Wahyu Wijanarko, mengaku prihatin dengan darurat sampah di Kota Kretek. Untuk itu, pihaknya berusaha memberikan solusi-solusi.
“Ada beberapa solusi yang kita lakukan, di antaranya, memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah selama keadaan darurat sampah ini berlangsung,” ujar Wahyu.
