BETANEWS.ID, PATI – Masih ada ribuan Petani di Kabupaten Pati yang sampai saat ini belum menerima bantuan puso tahun 2023. Terkait hal itu, mereka mempertanyakan ke Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di jakarta terkait pencairan tahap kedua.
Audiensi itu dilakukan perwakilan kepala desa, kelompok tani dari Kecamatan Pati Kota, Jakenan, Sukolilo, dan Kayen pada Jumat (17/1/2025).
Kepala Desa Talun, Kecamatan Kayen, Maksum, mengatakan, belum cairnya bantuan puso tahap dua menjadi polemik di masyarakat. Dia menyebut, ketimpangan itu membuat para petani bergejolak.
Baca juga: Tagih Janji Bantuan Sawah Puso, Ribuan Petani Demo di BPBD Pati
“Ada sejumlah daerah yang sudah cair, tapi ada yang belum. Ini yang menjadi masalah. Tak sedikit masyarakat justru menyalahkan kepala desa. Padahal anggaran memang belum dicairkan dari BNPB,” ujar Maksum dalam rilisnya.
Kondisi itu seperti dirasakan di desanya yang bersebelahan dengan Kecamatan Gabus dan Kabupaten Kudus. Dia menyebut, kedua wilayah tersebut telah cair.
“Sawahnya bersebelahan antara Desa Wuwur, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati dan sawah di Kabupaten Kudus. Dua-duanya sudah cair semua, tapi petani Desa Talun belum. Akhirnya banyak yang mempertanyakan ke kami,” imbuhnya.
Untuk itu, dia meminta agar bantuan itu bisa segera dicairkan. Dia khawatir jika tak ada solusi justru akan terjadi benturan di lapangan.
“Kami justru merasa dibenturkan. Kami dikira mengambil uang petani. Padahal memang belum cair,” sebutnya.
Baca juga: Terdampak Kekeringan, Ribuan Hektare Lahan Padi dan Jagung di Pati Puso
Kepala Desa Wegil, Kecamatan Sukolilo, Heri Priyanto juga mengaku merasakan hal serupa. Dia berharap, pasca-audiensi bisa segera mendapatkan jawaban dan dicairkan secepatnya.
“Karena kami yang berhadapan dengan masyarakat. Kami berharap segera dicairkan,” ungkapnya.
