31 C
Kudus
Rabu, Januari 15, 2025

Warga Desa Karanganyar Jepara Banjir Pesanan Terompet Jelang Tahun Baru

BETANEWS.ID, JEPARA – Perayaan malam tahun baru menjadi berkah tersendiri bagi para perajin terompet. Salah satunya di Desa Karanganyar, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara yang dikenal sebagai sentra industri mainan anak. 

Sumarno, Ketua Kelompok Perajin Kitiran (KPK) Mekar Jaya menggatakan terdapat sekitar 25 perajin, yang sejak bulan September mulai memproduksi terompet untuk memenuhi permintaan menjelang malam tahun baru. 

Baca Juga: Kondisi Politik Global Pengaruhi Iklim Ekspor Furnitur Jepara

-Advertisement-

Menurut Sumarno, para perajin tersebut hanya memproduksi terompet setiap menjelang tahun baru tanpa meninggalkan mainan yang mereka produksi setiap harinya. Yaitu kitiran, trotokan atau sorongan, dan engkek-engkek. 

“Banyak perajin mainan di desa kami yang mereka itu tidak beralih, tetapi sejak bulan September itu memanfaatkan momen untuk menjual terompet di Bulan Desember,” katanya saat ditemui di kediamannya, Desa Karanganyar, Sabtu (7/12/2024). 

Terompet hasil produksi perajin di Desa Karanganyar, menurutnya terjual merata hampir di seluruh wilayah Pulau Jawa. Seperti Bandung, Surabaya, Jakarta, Lumajang, Lamongan. 

Sedangkan untuk pemasaran terompet menurutnya terbantu oleh anak-anak muda di desanya yang menjual secara online.  

“Alhamdulillah (untuk pemasaran) didukung anak-anak muda yang jualan online. Kalau online ini biasanya sampai luar Pulau Jawa, ke Papua, 50 pcs, 100 pcs kami kirim,” katanya. 

Terompet buatan perajin di Desa Karanganyar, menurutnya mampu bertahan salah satunya karena ada inovasi dari bahan baku yang digunakan. Yaitu menggunakan plastik mika. Sehingga lebih awet dan aman meskipun terkena hujan. Sebab bulan Desember, biasanya sudah memasuki musim penghujan.  

Asromah, salah satu perajin terompet bercerita sejak bulan September ia sudah menerima pesanan terompet dari pedagang. Satu pedagang biasanya memesan sekitar 500-1000 buah terompet. Terompet tersebut ia jual dengan harga Rp3 ribu per buah. 

Baca Juga: Mahasiswi Asal Demak Jual Video Porno Dirinya, Hasilnya Buat Perawatan dan Judol

Untuk memenuhi pesanan, dibantu oleh suaminya dalam sehari, Asromah mampu memproduksi 150-200 buah terompet. Jika ditotal, sejak bulan September-Desember, ia mampu memproduksi sekitar 10 ribu buah terompet.  

“Kalau ditotal seluruh pesanan (terompet) sampe bulan Desember itu bisa sampe Rp10 ribu lah,” katanya. 

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
151,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER