BETANEWS.ID, JEPARA – Ratusan nelayan di Kabupaten Jepara terancam tidak bisa melaut akibat ombak tinggi dan angin kencang yang melanda wilayah perairan Jepara.
Dermaga yang berada di Pantai Kartini Jepara juga tampak penuh oleh kapal nelayan yang tidak bisa berangkat melaut. Beberapa nelayan tampak mendatangi kapalnya untuk membersihkan air yang menggenangi kapal milik mereka.
Baca Juga: Warga Desa Karanganyar Jepara Banjir Pesanan Terompet Jelang Tahun Baru
Farid, salah satu nelayan dari Kelurahan Bulu, Kecamatan/Kabupaten Jepara mengatakan bahwa ia tidak berani melaut karena cuaca buruk. Kondisi tersebut biasanya terjadi selama tiga bulan ke depan.
“Kalau biasanya (cuaca buruk) kurang lebih sampai 3 bulan biasanya. Bulan Desember, Januari dan februari musim hujan,” katanya pada Sabtu, (7/12/2024).
Ketika tidak bisa melaut, Farid memilih untuk mencari ikan dipinggir dengan cara menjaring, sembari merawat kapalnya yang banyak kemasukan air akibat hujan deras.
“Biasanya nyari ikan di pinggir pake jaring aja, sama nyari ikan badeng kalau ada,” tambahnya.
Senada dengan hal tersebut, Muhammad Zaini, Ketua Nelayan Tubanan Kabupaten Jepara mengatakan bahwa selama cuaca buruk ini hampir rata-rata para nelayan menganggur. Mereka juga banyak yang hanya membersihkan kapal karena terendam air hujan.
“Memang saat ini nelayan ngaggur karena tidak bisa melaut cuaca buruk dan angin baratan,” katanya melalui sambungan telepon.
Dengan banyaknya para nelayan yang tidak bisa melaut, ia ingin ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara ketika cuaca buruk.
“Setiap tahun pasti nelayan tidak bisa melaut, harusnya Pemda ada bantuan ataupun solusi supaya nelaya bisa terbantu,” harapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Diyar Susanto menyampaikan, saat ini pemerintah sudah menyiapkan beras paceklik. Kini sudah ada beras cadangan pangan pemerintah.
“Di gudang penyimpanan cadangan pangan pemerintah saat ini masih ada 66 ton beras. Nanti untuk nelayan sekitar 40-an ton. Tapi kita masih menunggu data terbaru dari Dinas Perikanan dan Kelautan,” jelasnya.
Baca Juga: Kena Sanksi Komdis PSSI, Laga Persijap Vs PSIM Berlangsung Tanpa Penonton
Sebagaimana pada tahun-tahun lalu, pencairan bantuan beras paceklik bagi nelayan tersebut harus disertai dengan pengajuan proposal kepada pemerintah. Proposal diajukan kepada kepala daerah.
“Barang sudah ready. Tinggal nanti kita koordinasikan dengan dinas perikanan,” katanya.
Editor: Haikal Rosyada