BETANEWS.ID, JEPARA – Nelayan di Jepara memiliki cara unik untuk menjaga keberlangsungan ekosistem rajungan. Mereka menerapkan metode ramah lingkungan agar rajungan yang setiap hari mereka tangkap bisa terus berkembang biak.
Mustain, Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Nelayan Rajungan Kabupaten Jepara menjelaskan dalam sehari, potensi rajungan yang didapatkan oleh nelayan di Jepara bisa mencapai satu ton. 100 rajungan diantaranya biasanya sedang bertelur.
Baca Juga: Saling Berbagi Kasih, Ratusan Anak-Anak di Jepara Antusias Rayakan Natal
Rajungan-rajungan yang sedang bertelur tersebut, oleh nelayan justru tidak dijual. Tetapi disiapkan tempat karantina khusus di laut. Proses karantina biasanya hanya memakan waktu antara 3-7 hari.
Kemudian telur rajungan akan keluar sendiri dari induknya dan tumbuh menjadi benih baru. Dengan proses tersebut, ia meyakini bisa menjadi cara alami untuk mengembiakkan rajungan.
“Kami dengan teman-teman bukan berfikirnya bagaimana tidak hanya mengeksploitasi, hanya menangkap. Tetapi bagaimana tangkapan itu harus ada terus, pastinya kan harus ada stock. Untuk itu kami melakukan karantina rajungan di habitat aslinya di laut,” katanya pada Kamis, (26/12/2024).
Metode tersebut menurutnya sudah ia terapkan sejak tahun 2007, sebelum berdirinya Kelompok Usaha Bersama (KUB) Berkah Samudera yang saat ini mewadahi sekitar 500 nelayan rajungan di Jepara.
Para nelayan kini juga mulai merasakan manfaat atau dampak dari penerapan metode tersebut. Hanya dengan jarak 1-2 mil dari tepi pantai, menurutnya nelayan sudah bisa mendapatkan rajungan.
“Karena coba bayangkan, rajungan yang setiap hari kita tangkap pasti akan berkurang. Kalau tidak kita karantina, kita juga yang susah sebagai nelayan,” ujarnya.
Selain itu, mereka cukup terbantu dengan dibangunnya sarana pasca panen rajungan di Desa Platar, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara.
Baca Juga: Waspada! Foto Kapolres Jepara Digunakan untuk Penipuan, Korban Rugi Ratusan Juta Rupiah
Dengan dijual di tempat tersebut, nelayan Rajungan cukup terbantu dari sisi penjualan. Sebab harga jualnya bisa lebih tinggi.
“Alhamdulillah dengan apanya seperti ini (sarana pasca produksi rajungan) harganya bisa meningkat,” katanya.
Editor: Haikal Rosyada