BETANEWS.ID, JEPARA – Dikenal sebagai kota ukir, Jepara memiliki satu daerah khusus yang menjadi sentra produksi patung, yaitu berada di Kelurahan Mulyoharjo, Kecamatan Jepara. Daerah tersebut memproduksi berbagai patung, salah satunya patung hewan milik Karyono (59).
Karyono mulai membuat patung berbentuk hewan sejak 1997. Ide tersebut bermula pada saat ia dan kawan-kawannya yang merupakan lulusan dari SMIK yang sekarang menjadi SMKN 2 Jepara, menginginkan agar usaha patung di Jepara bisa tetap bertahan.
“Jepara ini, kan, memang sudah ada patung, tapi bentuknya baku. Kita yang lulusan dari SMIK punya ide biar usaha patung bisa jalan dengan baik, kita kembangkan bikin patung bentuk hewan,” katanya, Jumat (8/11/2024).
Baca juga: Tangan Kreatif Budi Bisa Sulap Limbah Kayu Jadi Miniatur Bernilai Jutaan Rupiah
Usahanya bersama kawan-kawannya tersebut, kini telah membuahkan hasil. Produksi patung hewan masih mampu bertahan hingga kini.
Order atau pesanan patung hewan juga tetap ada sepanjang tahun. Bahkan menurutnya, pesanan patung hewan lebih banyak berasal dari luar negeri daripada dari dalam negeri.
Namun, usaha produksi patung hewan kini mengalami kendala, yaitu semakin susahnya mencari pengrajin patung. Sebab menurutnya, para pengrajin patung kini banyak yang beralih profesi menjadi tukang batu.
“Order masih jalan terus. Orang luar kalau datang ke sini mesti order, kita sebagai pengrajin itu sampai kepontal. Yang mematung itu agak susah soalnya beralih ke profesi lain,” katanya.
Patung yang ia produksi beraneka jenis, mulai dari anjing, gajah, kerbau, burung hantu, hingga ayam. Total ia bisa membuat 50 jenis patung hewan.
Patung-patung tersebut biasanya dipesan oleh pembeli yang berasal dari Singapura, Prancis, Belanda, Belgia, Rusia, Bulgaria, India, dan beberapa negara lain.
Baca juga: Pintu Masjid Ukir di Alfarizqi Furniture Jepara Ini Pelanggannya dari Berbagai Daerah
“Ini yang lagi rame dari Prancis, patung berbentuk anjing. Satu item pesennya itu bisa 50-100 buah patung,” ungkapnya.
Sedangkan untuk harga dari patung yang ia jual, mulai dari Rp700 ribu – Rp5,5 juta. Pembelinya biasanya berasal dari wisatawan luar negeri yang berkunjung ke Jepara.
“(Buyer) biasanya langsung datang ke sini. Ada klien ke sini, ngajak teman, terus getuk tular,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin