BETANEWS.ID, KUDUS – Sejumlah warga Desa Glagahwaru, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, terlihat berbondong-bondong mendatangi lokasi pendistribusian air bersih di RW 3, Rabu (18/9/2023). Raut wajah bahagia terpancar, ketika mereka bisa mengambil air bersih sesuai dengan kebutuhannya.
Salah satu warga, Rukaini, mengungkapkan, warga desanya sudah terdampak kekeringan hampir dua bulan. Ketika tak dapat bantuan air bersih, mereka harus membeli air untuk kebutuhan sehari-hari.
“Sangat membantu sekali, karena semua sumur warga sudah mengering lebih satu bulan ini. Mandi pun, hanya bisa dilakukan saat pagi hari saja,” bebernya, Rabu (18/9/2024).
Baca juga: BPBD Kudus Prediksi Kekeringan Sampai Pertengahan Oktober
Kekeringan yang terjadi di desanya, sudah dirasakan selama beberapa tahun terakhir. Bahkan, krisis air bersih itu bisa berlangsung dua sampai tiga bulan.
“Dalam kekeringan panjang ini, kami biasanya menunggu datangnya kiriman air dari Kedung Ombo. Tapi kabarnya, kiriman air itu pada Oktober nanti, jadi agak lumayan lama untuk kekeringannya,” jelasnya.
Air bersih yang diterimanya, akan dibuat untuk kebutuhan sehari-hari, seperti untuk air minum, mencuci baju dan pirong, serta buat mandi.
Hal senada juga dikatakan Sarah. Menurutnya, sebelum adanya bantuan air bersih itu, pihaknya sampai membeli untuk kebutuhan sehari-hari. dalam sehari, dia perlu hingga 10 jeriken.
“Biasanya, ya, beli dengan yang nyambung PDAM. Belinya itu satu jeriken harga seribu, jadi total pengeluaran per hari untuk air Rp10 ribu,” ungkapnya.
Baca juga: Mulai Mengering, Empat Desa di Kudus Dapat Dropping Air
Ia menuturkan, kondisi sumur yang ada di rumahnya sudah tidak dapat diharapkan untuk memenuhi kebutuhan. Sebab, sumber air kadang mengalir, kadang juga tidak dapat mengalir.
“Ini nanti digunakan untuk minum sehari-hari dan buat kebutuhan mandi, itu juga masih kurang. Tapi terima kasih banyak atas bantuan ini karena sangat membantu,” ujarnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
