BETANEWS.ID, KUDUS – K&M Prestige menjadi klinik yang sangat didambakan oleh kaum hawa untuk tampil lebih cantik dan glowing. Bahkan, klinik kecantikan yang mengadopsi teknik akupuntur modern itu punya pelanggan dari berbagai penjuru dunia.
“Sejauh ini pelanggan K&M sudah tersebar di seluruh penjuru dunia, mulai dari Indonesia sampai luar negeri, mulai dari Amerika, South Afrika, Australia, Singapura, Taiwan. Lalu juga kalau di Indonesia sudah menyebar dari ujung ke ujung, Jawa, Sumatra, Aceh, Kalimantan, Sulawesi,” ujar owner K&M, dr Maria Stefannie Soesanto, Sabtu (24/8/2024).
Ia menuturkan, pasien luar negeri itu biasa datang dua sampai tiga kali dalam setahun. Menurutnya, mereka datang bertepatan dengan hari-hari besar seperti hari Natal, dan libur lebaran.
Baca juga: K&M Beauty Lounge: Solusi Lengkap Perawatan dari Ujung Rambut hingga Kaki
“Kalau pasien yang dari luar negeri itu biasanya dapat rekomendasi dari orang yang sudah mencoba klinik kita. Jadi biasanya mereka akan mencoba akupuntur prestige di tempat kami,” jelasnya.
Fanni menyebut, akupuntur prestige hanya ada di K&M atau yang berlokasi di Kabupaten Kudus. Di mana akupuntur prestige merupakan suatu treatment yang natural beauty. Selain itu dalam perawatan itu tidak memasukan serum apapun.
“Tapi kami menggunakan tehnik penjaruman melakukan pada titik akupoin, lalu dia akan merangsang colagen dan elastin. Jadi hasilnya akan lebih kencang, cerah, glowing, menyamarkan pori, dan mengatasi berbagai masalah hormonal. Tak hanya itu juga ada efek kesehatannya. Jadi kalau untuk akupuntur prestige tidak cuman cantik, tapi juga sehat,” ungkapnya.
Baca juga: Treatment Pico Laser di K&M Prestige Kudus Jadi Solusi Kulit Sehat dan Cantik, Segini Biayanya
Ia menambahkan, perawatan akupuntur prestige tidak ada efek samping yang serius. Menurutnya, efek yang ditimbukkan setelah perawatan kulit dengan akupuntur prestige paling buruk, kulit terjadi biru dan hematome.
“Namun, itu hanya beberapa hari setelah itu akan hilang. Kulito pun akan lebih kencang, cantik, dan sehat,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin