BETANEWS.ID, JEPARA – Setiap klenteng di Indonesia memiliki tradisi masing-masing dalam merayakan Hari Cap Go Meh yang menjadi tanda berakhirnya Hari Raya Imlek.
Berada di tanah Jawa, Klenteng Hian Thian Sian Tee yang berlokasi di dekat Pasar Welahan, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara mengadakan tradisi pagelaran wayang kulit selama satu hari penuh.
Baca Juga: Belajar Otodidak, Siapa Sangka Bisnis Lampion Suprianto Bertahan 22 Tahun
Pagelaran tersebut diadakan di Klenteng Hok Tek Bio atau dewa obat. Suwoto, Pengurus Yayasan Klenteng Hian Thian Sian Tee bercerita pagelaran wayang kulit diadakan dalam dua sesi.
Sesi pertama dimulai pada pukul 09.00 – 16.00 WIB dengan lakon yang dimainkan yaitu kisah Wisanggeni Kridho. Kemudian pertunjukan wayang akan kembali dilanjut usai sembahyang bersama Cap Go Meh yang di ikuti oleh para umat dan simpatisan.
“Kemudian yang nanti malam, tema lakonnya temurunnya wahyu bunga cempaka mulia. Kenapa pakainya wayang kulit karena ini sudah jadi tradisi klenteng sejak jaman dulu,” katanya pada Sabtu (24/2/2024) saat ditemui di Klenteng Hian Thian Sian Tee.
Dalam perayaan hari Cap Go Meh, 168 pelita harapan yang dinyalakan pada saat malam tahun baru Imlek juga masih dibiarkan menyala. Pada perayaan hari Cap Go Meh tahun ini, menurut Suwoto juga dibarengi dengan hujan yang cukup lebat.
Sehingga ia berharap, hujan tersebut dapat membawa kesuburan yang nantinya bisa membuat hidup masyarakat Indonesia pada umumnya dipenuhi dengan keberkahan, ketentraman, keselamatan, dan tidak ada lagi gangguan yang menyerang.
Baca Juga: Jelang Bulan Puasa, Pengrajin Lampion Jepara Mulai Kebanjiran Pesanan
“Harapannya supaya masyarakat Indonesia pada umumnya, umat klenteng Welahan dan simpatisan supaya hidupnya mulia, aman, tidak ada gangguan apa-apa, sehabis pemilu tidak ada gangguan apapun. Dan di tahun naga ini diberi berkah, tentrem, panjang umur, dan usahanya diberi kelancaran,” harapanya.
Sedangkan di bagian pelataran Klenteng Hok Tek Bio, pagelaran wayang kulit oleh Ki Dalang Waroto tampak menarik perhatian beberapa pengunjung pasar. Meskipun tidak banyak masyarakat yang menyaksikan, ditambah cuaca juga sedang hujan.
Editor: Haikal Rosyada
