BETANEWS.ID, KUDUS – Bea Cukai Kudus mencatatkan kinerja positif pada 2023 dengan mencatatkan pemasukan mencapai Rp40,2 triliun. Capaian itu tentunya melampaui target Rp38,1 triliun atau terealisasi 105,68 persen.
Kepala Kantor Bea Cukai Kudus, Moch Arif Setijo Noegroho, menyampaikan, realisasi penerimaan yang mampu melampui target tentu hal yang membanggakan. Sebab, penerimaan tarif cukai hasil tembakau secara nasional di 2023 tak memenuhi target. Hal itu dampak dari kebijakan cukai hasil tembakau yang menjadikan harga rokok terutama jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM) golongan 1 mahal.
“Sehingga, terjadi adanya pergeseran pola konsumsi hasil tembakau dari Sigaret Kretek Mesin (SKM) golongan 1 ke produk hasil tembakau lainnya. Seperti Sigaret Kretek Tangan (SKT) vape dan lainnya,” bebernya saat acara Jagongan dengan awak media di Kantor Bea Cukai Kudus, Kamis (11/1/2024).
Baca juga: Bea Cukai Kudus Tindak Peredaran Rokok Ilegal dari Jepara Senilai Rp 1,7 M yang Dijual Secara Online
Menariknya, ungkap dia, hal itu tak menyurutkan pertumbuhan industri rokok di Kota Kretek. Produksi rokok SKM golongan 1 mungkin ada penurunan juga di Kudus, tapi untuk rokok SKM golongan 2 serta SKT produksinya justru mengalami peningkatan cukup signifikan.
“Dengan meningkatnya produski rokok SKM golongan 2 dan SKT tersebut menjadikan realisasi penerimaan Bea Cukai Kudus juga melonjak dan mampu melampui target yang ditentukan,” ungkapnya.
Baca juga: Gerebek 2 Bangunan di Jepara, Bea Cukai Kudus Sita Rokok Ilegal Senilai Rp1,3 Miliar
Untuk target penerimaan di 2024, lanjut Arif, tentu akan mengalami kenaikan. Namun, untuk nominalnya belum ditentukan secara pasti, hanya masih perkiraan saja.
“Informasinya target penerimaan Kantor Bea Cukai Kudus tahun 2024 naik cukup signifikan, kurang lebih jadi sebesar Rp44 triliun. Naik sekitar Rp 6 triliun dari target tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
