BETANEWS.ID, PATI – Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Dukuhseti, Pati, pada Selasa (30/1/2024), mengakibatkan jalur yang menghubungkan Kabupaten Pati dengan Jepara sempat terputus, karena luapan air yang melimpas ke jalan.
Derasnya air sungai, membuat tanggul Sungai Kernen di Desa Tegalombo, Kecamatan Dukuhseti jebol. Hal tersebut berimbas terhadap melimpasnya air ke jalan raya.
Setidaknya, ketinggian air di jalan raya mencapai lebih kurang 1 meter. Dengan kondisi seperti itu, jalur yang menghubungkan Pati-Jepara sempat terputus arus lalu lintasnya.
Baca juga: Pemkab Pati Siapkan Peralatan hingga Anggaran untuk Antisipasi Banjir dan Longsor
Beberapa kendaraan yang menerjang genangan air tersebut juga harus mengalami mogok. Kondisi ini tidak berlangsung lama, hanya sekitar dua jam. Meski begitu, arus lalu lintas sempat terhenti, karena tidak ada yang berani melintas.
Luapan air tidak hanya menggenangi jalan raya saja, tetapi air juga masuk ke perumahan warga. Setidaknya, belasan rumah tergenang air akibat meluapnya air dari Sungai Kernen itu.
“Tadi air sempat mencapai 70 sentimeter di dalam rumah. Setidaknya ada 18 rumah tadi yang turut terendam,” ujar Subowo, warga RT 9 RW 1 Dukuh Krajan, Desa Tegalombo.
Menurutnya, sejak sepekan terakhir, sudah terjadi tiga kali banjir akibat jebolnya tanggul yang berada di areal persawahan itu.
Baca juga: Dewan Minta Pemkab Pati Punya Solusi Jangka Panjang Atasi Banjir dan Kekeringan
“Tanggulnya berada 200 meter dari pemukiman. Namun, kalau hujan deras turun kami merasa was-was kalau air naik lagi,” keluhnya.
Ia berharap, segera ada perbaikan tanggul agar setiap terjadi hujan deras air tidak meluap ke pemukiman warga. Saat ini, ia bersama warga terdampak banjir yang lain sedang membersihkan air dan lumpur yang masuk di dalam dan pekarangan rumah.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati M Budi Prasetyo hingga kini belum bisa dihubungi terkait dengan terjadinya banjir di wilayah Dukuhseti.
Editor: Ahmad Muhlisin