BETANEWS. ID, PATI – Mengenakan gamis berwarna krem dengan jilbab warna abu-abu tua, Dinda Putri Fitriani (20) duduk di kursi panjang ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Pati. Begitu Jaksa Penuntut Umum (JPU) bertanya terkait kronologi terjadinya pembunuhan bayinya, ia tampak terbata-bata menjelaskan karena tak kuasa menahan tangis.
Sesekali, ia harus menjeda keterangannya agar tangisnya mereda. Setelah dirasa kuat, ia pun kemudian melanjutkan penjelasannya di hadapan JPU maupun majelis hakim serta penasehat hukum terdakwa.
Ia bahkan harus harus digandeng bibinya, yang juga menjadi saksi dalam sidang lanjutan dengan kasus pembunuhan bayi dengan terdakwa Muhammad Sholeh Ika Saputra (20) yang merupakan ayah dari sang bayi.
Mengulang ingatannya terkait peristiwa keji yang menimpa putri sulungnya yang masih berusia tiga bulan ketika itu, Dinda menjelaskan kejadian-kejadian ketika waktu pembunuhan maupun sebelumnya hingga pasca-peristiwa itu.
Beberapa bulan sebelum kejadian pilu itu, ia mengaku kalau terjadi cekcok dengan suaminya. Namun, hal tersebut katanya sudah reda dan tidak ada pertengkaran seperti itu lagi.
“Memang ada cekcok dengan suami. Gara-garanya saya tidak ada kecocokan dengan mertua. Waktu itu saya bilang sama suami, kalau ngajak pindah, tinggal di rumah Kemiri yang kebetulan kosong,” ujar Dinda, Senin (28/8/2023).
Namun katanya, sang suami tidak senang dengan usulan dirinya. Sebab, menurut sang suami, ibu mertuanya pasti tidak memperbolehkan.
Baca juga: Bukan Hukuman Mati, Ayah yang Bunuh Bayinya di Pati Diancam Penjara Seumur Hidup
Ia pun menceritakan, kalau suaminya sudah lama tidak bekerja. Sehingga, ia pun memutuskan untuk bekerja. Bahkan, saat Ramadan, ia kerja full, sedangkan suaminya juga full nganggur.
“Kalau disuruh kerja itu malah marah-marah. Tiap hari itu pasti ninggalin saya dan anak-anak, pergi sampai malam,” imbuhnya.
Kemudian, ia menceritakan, pada saat kejadian, saat itu ia sedang berjualan es di dekat rumahnya. Saat pulang ke rumah sekitar pukul 10.30 WIB, tidak ada orang di rumah, termasuk anaknya yang kecil yaitu Naura yang masih berusia tiga bulan.
Menurutnya, saat pergi jualan, kedua anaknya yang berusia 1,5 tahun dan 3 bulan tersebut bersama sang ayah di rumah. Namun, saat pulang, tidak ada orang. Ia meyakini, kalau anak yang besar dibawa ayahnya, namun untuk yang kecil ia tidak yakin.
“Kemudian saya tanya tetangga, apakah anak saya yang kecil dibawa ayahnya. Tapi katanya tidak. Ayahnya sama yang besar saja. Saya langsung telepon mertua, tapi tidak tahu juga. Sedangkan pintu rumah dalam kondisi terbuka semua,” ucapnya.
Hingga akhirnya sang suami datang dengan anak sulungnya. Ia pun bertanya ke suami, namun katanya ditinggal di rumah, karena tidur. Dari sini kekalutan mewarnai dirinya dan keluarga. Hingga pada akhirnya minta tolong orang pintar hingga lapor polisi bahwa anaknya hilang.
Baca juga: Fakta Baru Ayah Bunuh Bayi di Pati, Pelaku Ternyata Sudah Niat Buang Bayinya Sejak Sebulan Lalu
Selang sehari setelahnya anaknya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal. Ia pun tak menyangka, bahwa yang menjadi pelaku pembunuhan adalah suaminya sendiri.
Hingga sore ini, sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan saksi masih berlanjut. Ada tujuh saksi yang dihadirkan dalam kesempatan tersebut. Sedangkan terdakwa dihadirkan melalui virtual zoom. Yang bersangkutan berada di Lapas Pati.
Untuk diketahui, terdakwa Mohammad Sholeh Ika Saputra merupakan warga asal Kauman, Kelurahan Pati Kidul, Kecamatan/Kabupaten Pati. Ia tega membunuh bayinya lalu membuang ke Sungai Kaliampo, Desa Wangunrejo, Kecamatan Margorejo, Pati. Peristiwa ini terjadi Mei 2023 lalu.
Editor: Ahmad Muhlisin
