BETANEWS.ID, KUDUS – Momen Iduladha menjadi berkah tersendiri bagi pembuat atau produsen alat bakar sate, termasuk Masudi, seorang perajin patri asal Desa Megawon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
Pria berusia 69 tahun itu mengatakan, setiap tahunnya pada momen lebaran kurban, dia selalu mendapat pesanan alat bakar sate sejak 10 tahun lalu.
Baca Juga: Mahasiswi Tak Mampu Tanggung Biaya RS, Lazismu Kudus Open Donasi
“Mulai membuat alat bakar sate ini sudah lama, sekitar 10 tahun yang lalu. Permintaan setiap tahunnya selalu banyak,” beber Masudi kepada Betanews.id, Selasa (27/6/2023).
Pria yang dikaruniai tiga anak tersebut mulai memproduksi alat tersebut satu bulan sebelum bulan Dzulhijjah atau bulan Besar dalam penanggalan Jawa.
Alat bakar sate itu tidak dipasarkan secara umum, namun hanya dipasarkan ke bakul atau tengkulak. Banyak tengkulak yang siap mengambil barang alat bakar sate buatan Masudi.
“Biasanya bakul langsung mengambil ke sini, berapapun barang yang saya produksi diambil semua. Kalau bakul ada banyak, biasanya di pasarkan di Kudus, ada juga yang dipasarkan secara keliling ke Blora,” tuturnya.
Tak hanya dari Kudus, tengkulak yang mengambil alat bakar sate juga ada yang berasal dari Jepara dan Pati. Saat ini untuk harga satu alat bakar sate, Ia bandrol dengan harga Rp 8 ribu. Sementara untuk bahan baku, berasal dari seng, sehingga harganya lebih murah.
Di tahun-tahun sebelumnya, Masudi sempat kuwalahan melayani permintaan pasar yang begitu besar.
“Biasanya kalau saat ini sudah tidak ada barang yang masih di sini. Semuanya langsung diangkut pengepul untuk dipasarkan. Namun tahun ini masih banyak tersisa dan belum laku,” keluhnya.
Tahun lalu, Ia bisa menjual lebih dari 800 biji, sedangkan untuk tahun ini dia hanya membuat 500 biji saja. Itupun barang masih tersisa banyak.
Baca Juga: Kudus vs Stunting, Siapa Bakal Menang?
Ia menyebut, sepinya permintaan pasar alat bakar sate tahun ini dikarenakan, banyaknya penjual dari luar Kudus yang datang dan membawa produksi dari daerah lain.
“Karena dari luar kota jualan sampai Kudus dan membawa barang dari produksi sana juga. Saya diberi tahu dari pengepul yang biasa mengambil dari sini langsung. Sehingga tahun ini agak berbeda,” ungkapnya.
Editor: Haikal Rosyada