BETANEWS.ID, SEMARANG – Rombongan biksu dari Thailand yang melakukan perjalanan lintas negara menuju Candi Borobudur tiba di Semarang pada Minggu (28/5) siang. Para biksu tersebut memulai thudong atau ritual jalan kaki dari Nakhon Si Thammarat sejak 23 Maret 2023. Bertolak dari Thailand menuju Indonesia, mereka telah melintasi Malaysia dan Singapura.
Jumlah biksu yang melakukan thudong awalnya berjumlah 40 orang. Namun karena persoalan kesehatan, jumlah tersebut menyusut menjadi 32 orang. Tidak hanya dari Thailand, biksu-biksu dari Malaysia dan Singapura turut bergabung dalam thudong tersebut.
Mereka telah masuk perbatasan Kabupaten Kendal-Kota Semarang pada pagi hari sekitar pukul 09.30 WIB. Sementara pada sekitar pukul 13.00, para biksu sempat beristirahat di pom bensin Madukoro, Semarang Barat.
Baca juga: Ganjar Bertemu Perwakilan Umat Buddha Bahas Peringatan Waisak 2023 di Borobudur
Tak berselang lama, dengan diiringi pawai kelompok kesenian barongsai Semarang, para biksu melanjutkan tudhong mereka. Di beberapa titik sepanjang perjalanan terlihat warga berjajar di pinggir jalan untuk menyaksikan ritual para biksu itu menyambut Waisak pada 4 Juni mendatang.
Tak sedikit warga yang memberikan semangat kepada para biksu, bahkan beberapa di antaranya ada yang memberikan makanan dan minuman. Namun sebaliknya, para biksu juga memberikan makanan dan minuman yang mereka dapatkan sebelumnya kepada warga lain yang menonton di siang terik itu.
Dengan dikawal aparat kepolisian, Dinas Perhubungan (Dishub), dan Banser Nahdlatul Ulama (NU), para biksu menyusuri wilayah Semarang Tengah untuk singgah di Vihara Adi Dharma. Di salah satu tempat ibadah umat Budha Kota Semarang ini mereka melakukan ibadah dan beristirahat semalam.
Baca juga: Perayaan Waisak Kembali Dipusatkan di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Ita turut hadir di Vihara Adi Dharma. Ita menyampaikan, sambutan baik oleh warga dan para tokoh lintas agama di Semarang menunjukkan bahwa kota yang dipimpinnya ini sangat menjaga toleransi dalam relasi umat beragama.
“Berkumpul para tokoh-tokoh agama baik dari pendeta, FKUB, MUI, ini tentu menunjukkan Indonesia, khususnya Kota Semarang menjaga toleransi,” ujar Ita.
Selepas dari Vihara Adi Dharma, Senin pagi para biksu melanjutkan perjalanan dengan melintasi Ungaran, Kabupaten Semarang.
Editor: Suwoko