BETANEWS,DEMAK – Partai Golongan Karya (Golkar) hanya mengajukan 49 orang dalam pendaftaran calon legislatif (caleg) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Demak. Berbeda dengan partai lainnya yang memaksimalkan pengajuan caleg sebanyak 50 orang.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Golkar Siswanto mengaku optimis pada pemilu 2024, mendapatkan kemenangan dengan kuota maksimal. Pihaknya yakin, pada pesta demokrasi mendatang Golkar mengalami peningkatan jumlah suara.
“Target kami menjadi pemenang dan harus ada peningkatan dari sebelumnya. Kalau kata KPU memberikan jalan kemenangan, lah ini jalan kemenangan,” katanya usai melakukan pendaftaran caleg di kantor KPU Demak, Jalan Turmudzi, Kauman, Bintoro, Sabtu (13/5/2023).
Baca juga: Tak Ada Nama Mawahib di Bacaleg, Ketua Golkar Kudus: ‘Sudah Kami Siapkan untuk yang Lain’
“Caleg sudah siap tapi akan kami perkuat lagi, bahwa militansi, logistik, dan lain-lain jaringan kami sudah maping semua lah. Insya Allah kami menenangkan pemilu 2024,” imbuhnya.
Untuk mencapai kemenangan itu, Siswanto mengaku telah mempersiapkan dengan matang untuk menghadapi pemilu 2024. Persiapan itu, termasuk segala strategi yang telah diperhitungkan.
Saat tiba di kantor KPU, Partai Golkar sempat menarik perhatian publik lantaran membawa arak-arakan dan drumband. Sebelum ke KPU para bacaleg melakukan ziarah ke Sultan Fatah Demak. Menurut Siswanto, hal itu sudah jadi tradisi untuk meminta restu kepada penguasa Demak terdahulu.
“Negara ini kan bukan milik kita, tapi warisan dari nenek moyang kita jadi harus meminta restu untuk leluhur pemerintah Babupaten Demak, ” terangnya.
Baca juga: KPU Demak Kecam Kasus Penganiayaan Ketua PPS Wonokerto
Tidak hanya itu, atribut caping juga dikenakan para bacaleg saat melakukan pendaftaran. Siswanto menilai, simbol itu menandakan arti kedekatan dan pembelaan hak rakyat kecil.
“Ini simbol menunjukkan posisi Golkar, membela hak-hak orang kecil, petani, dan buruh. Jadi partai ini tugasnya tidak hanya berkarya tapi juga bermanfaat untuk rakyat kecil, ” pungkasnya.
Editor: Suwoko
