BETANEWS.ID, SOLO – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menegaskan tetap tegak lurus sesuai dengan arahan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ia juga tidak masalah jika dicap sebagai pengkhianat usai bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan perwakilan relawan Jokowi di Angkringan Omah Semar, Jumat (19/5/2023) malam.
“Saya nggak pernah, nggak tegak lurus. Wong-wong wae sing ngecap berkhianat,” tegasnya saat ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (23/5/2023).
Lebih lanjut, ditanya apakah ia kapok untuk bertemu dengan Prabowo, Gibran menjawab bahwa ia tidak kapok. Menurutnya, sebagai wali kota, semua tamu yang berkunjung ke Solo akan ia terima.
“Endak. Semua orang kan saya terima. Pak Anies kita pengajian bareng. Nanti malam juga ada Pak Gubernur (Ganjar Pranowo). Kan semua kami terima,” katanya.
“Seng jenenge tuan rumah kan gitu (yang namanya tuan rumah kan gitu),” sambungnya.
Tak sedikit pula petinggi partai politik yang lain juga menemuinya, mengharapkan limpahan suara dari pendukung Jokowi. Namun, ia menampik hal tersebut.
“Lha jangan tanya saya. Kan limpahan suara untuk Pak Jokowi, bukan untuk saya. Lha aku ki sopo to, saya bukan siapa-siapa. Saya nggak punya pasukan apa-apa. Wes rasah wedi karo aku, rasah panik, rasah piye-piye,” ujarnya.
Baca juga: Viral Video FX Rudy Singgung Soal Penghianat Partai, Ditujukan ke Gibran?
Gibran juga menampik saat ditanya bahwa ia menjadi sambungan dari ayahnya, Presiden Jokowi. Sebab menurutnya, ia dan sang ayah sudah memiliki tugas masing-masing.
“Ndak, saya nggak pernah mewakili ayah saya. Saya mewakili saya sendiri. Lha ngopo dadi kepanjangan tangane bapak saya? Kita punya tugas masing-masing. Nggak ada yang seperti itu,” tandasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
