BETANEWS.ID, SEMARANG – Wahana Jejak Villa Singontoro yang dihadirkan Rumah Hantu Nusantara sukses menggemparkan pengunjung Plaza Simpanglima Semarang. Wahana yang buka sejak 3 September 2022 lalu itu sukses menakuti ratusan pengunjung setiap harinya.
Koordinator Lapangan EO Diva Wisata Pedhut (25) menyampaikan, pemilihan tema tersebut karena Villa Singontoro terkenal angker di Semarang. Untuk cerita di rumah hantu kali ini, pihaknya membuat konsep cerita pembunuhan di villa tersebut. Jadi di wahana tersebut ada kamarnya, ada pembunuhnya, dan kuburnya.
“Sebelum buat tema biasanya kita survei dulu, tanya-tanya masyarakat sekitar, ceritanya seperti apa, baru nanti rumah hantunya kita konsep sesuai cerita,” katanya, Sabtu (24/9/2022).
Baca juga: Nasib Rumah Apung Pertama di Indonesia di Tambak Lorok Semarang yang Kini Terbengkalai
Kemudian untuk make up yang digunakan, Rumah Hantu Nusantara biasanya menggunakan make up seperti biasa dan ada tambahan tisu, kapas, dan topeng.
“Untuk hantunya kalau weekday kita pakai topeng, kalau weekend pakai make up. Make up pakai yang biasa, cuma biasanya ada tambahan tisu dan kapas untuk dapat kulit terkelupas,” beber dia.
Menurutnya, antusias pengunjung yang ingin memasuki Wahana Jejak Villa Singontoro sangat besar sekali. Setiap harinya, pihaknya bisa mendatangkan hingga 200 pengunjung.
“Selama kita buka dari 3 September sampai besok 25 September 2022, antusiasnya lumayan bagus. Kalau weekend bisa sampai 200,” ujarnya.
“Untuk harga kita sesuaikan dengan mall yang kita tempati, kalau di Plaza Simpanglima ini weekday Rp25 ribu dan weekend Rp30 ribu,” tambahnya.
Baca juga: Pasar Apung Banjir Kanal Barat, Destinasi Wisata Baru di Kota Semarang
Salah satu pengunjung, Sabrina mengaku baru pertama kali masuk Rumah Hantu Nusantara ini. Menurutnya isi rumah hantunya sangat menyeramkan dan beda dari wahana yang lainnya.
“Rumah hantunya itu kan ada konsepnya, jadi menurut saya lebih seram. Baru pertama masuk saja tadi sudah seram. Tadi konsepnya kan villa, nah di dalem itu emang kayak villa angker gitu, seramnya dapet banget,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
