BETANEWS.ID, KUDUS – Waktu menunjukan pukul 19.30 WIB. Puluhan kendaraan tampak berdatangan memenuhi halaman parkir Sidji Coffee yang berada di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Kamis (28/7/2022). Sejumlah kursi di kedai kopi tersebut mulai terlihat penuh diisi para pemuda yang tak lain merupakan peserta diskusi Ngobrol Pintar (Ngopi).
Kegiatan yang digelar Tunas Indonesia Raya (Tidar) bertajuk ‘Pemuda Jaman Sekarang, Kalian Ngapain Aja?’ itu menghadirkan narasumber veteran aktivis 1998, Yohanes Suparmin. Selain itu juga ada Edy Supratno, Sejarawan dan Yit Prayitno, seorang wartawan senior yang didapuk sebagi moderator diskusi.
Baca juga: Usai Dilantik, Tidar Kudus Harus Siap Mengemban Tugas Berat
Tak berselang lama, acara itu pun dimulai. Narasumber mulai berbagi cerita selama menjadi aktivis. Pesan demi pesan yang tersirat bagi para pemuda disambut dengan tepuk tangan peserta. Hingga pukul 21.00 WIB, para peserta yang masih hanyut dalam diskusi itu masih antusias melontarkan sejumlah pertanyaan.
“Ini tadi agak molor, jadwalnya selesai pukul 21.00 WIB, karena masih ada pertanyaan jadi dilanjut saja. Mundurnya lumayan lah, sekitar 45 menit,” terang Fajar Nugroho (25), Ketua PC Tidar Kudus.
Fajar sapaan akrabnya mengungkapkan, bahwa kegiatan tersebut di luar dugaan. Dirinya tak menyangka peserta diskusi akan banyak itu. Menurutnya, antusias peserta tidak lepas dari tema yang diangkat.
“Di luar dugaan, ternyata peminatnya banyak. Pancingan kami berhasil, ternyata banyak yang tergugah ketika ditanya dengan pemuda sekarang ngapain aja?” Ungkap warga Wergu Kulon, Kecamatan Kota, Kudus itu.
Ia menjelaskan, bahwa kegiatan Ngopi Bareng Tidar akan dilaksanakan secara rutin setiap 40 hari sekali. Nantinya, kegiatan tersebut akan keliling berpindah-pindah desa guna menyerap aspirasi dari generasi muda.
“Kami akan lebih fokus ke desa-desa sesuai slogan gerakan kami, menangkan desa, memenangkan Indonesia. Pemuda sebagai garda terdepan bangsa, harus ikut andil dalam melakukan perubahan,” jelasnya saat ditemui usai acara.
Tak hanya Fajar, Muhammad Fahroni (24), selaku Ketua Pelaksana menambahkan, kegiatan tersebut dihadiri sekitar 50 orang. Dari perwakilan karang taruna desa yang ada di Kudus dan organisasi mahasiswa dari sejumlah kampus di Kudus.
“Selain tamu undangan yang saya sebutkan, ada juga peserta umum yang ikut diskusi. Karena diskusi ini memang untuk umum,” tambahnya.
Baca juga: Gelar Reses di Kudus, Sri Hartini Serap Aspirasi Pelaku UMKM
Seorang perempuan yang hendak meninggalkan lokasi setelah acara selesai, sudi meluangkan waktu untuk berbagi kesan. Ia adalah Nur Janah (21), warga Jati Wetan, Jati, Kudus yang tertarik hadir saat melihat story WhatsApp temannya tentang diskusi itu.
Perempuan yang akrab disapa Janah itu mengaku, datang bersama pacarnya karena tertarik dengan tema tersebut. Pada kesempatan itu, dia ikut mengungkapkan keresahannya karena banyak beredar berita bohong.
“Acara ini bagus, dari pada cuma nongkrong mending diskusi seperti ini. Jadi kami bisa mendapat inspirasi. Tadi sempat minta masukan agar pemuda lebih bisa menyaring informasi dan tidak ikut menyebarkan hoaks,” ungkapnya.
Editor : Kholistiono