BETANEWS.ID, KUDUS – Stunting masih menjadi isu strategis yang terus ditangani Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, angka stunting di Kota Kretek mencapai 17,21 persen.
Dengan fakta tersebut, Bupati Kudus HM Hartopo akan berkomitmen untuk menurunkan angka stunting. Pihaknya pun menganggarkan Rp94 miliar untuk penanganan kasus stunting tahun ini di Kota Kretek.
“Anggaran untuk penanganan stunting itu juga untuk penanganan hal lain yang masih berkaitan, seperti pemberian gizi untuk ibu hamil dan lainnya,” ujar Hartopo kepada awak media, Jumat (8/7/2022).
Baca juga: Bentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting, Hartopo: ‘Mari All Out Cegah Stunting’
Dia meminta penanganan stunting di Kudus itu harus jelas. Sebab ia pernah blusukan ke desa-desa terpencil menggunakan sepeda dan bertemu dengan seorang ibu yang anaknya mengalami keterbelakangan mental.
Hartopo pun kemudian bertanya apakah di desa ibu bersangkutan ada dari petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus datang memberikan sosialisasi tentang stunting. Ibu itu menjawab tidak ada, hanya ada petugas dari RT atau RW setempat yang mengajak untuk imunisasi saja.
“Jadi edukasi pencegahan stunting itu belum ada secara masif yang dilakukan ke pelosok-pelosok pedesaan,” bebernya.
Baca juga: 2.747 Balita di Kudus Alami Stunting
Dia pun sangat mendukung dengan adanya rembuk stunting tingkat Kabupaten yang melibatkan stakeholder dan organisasi profesi, serta terbentuknya Tim Percepatan Penurunan Stunting. Dia pun berharap, tim yang terbentuk nantinya turun ke lapangan untuk edukasi pencegahan stunting.
“Tim ini nantinya harus turun ke lapangan. Secara masif kerja sama dengan pihak RW dan RT di setiap desa untuk memberikan edukasi stunting ke masyarakat pedesaan,” pungkas Hartopo.
Editor: Ahmad Muhlisin
