31 C
Kudus
Minggu, Januari 19, 2025

Hartopo Sebut Pengalaman Relawan saat Hadapi Pandemi di Kudus Bisa Jadi Inspirasi

BETANEWS.ID, KUDUS – Pengalaman untuk ikut serta dalam penanganan lonjakan kasus Covid-19 di Kudus tahun lalu,menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Hal itu, dapat membentuk mental juga meningkatkan kemampuan relawan dalam menghadapi bencana.

Bupati Kudus Hartopo menyampaikan, saking totalnya, relawan sampai tidak pulang berhari-hari. Namun, pengorbanan itu terbayar setelah akhirnya kasus Covid-19 di Kudus melandai.

Bupati Kudus HM Hartopo mendampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada acara Latgab Relawan BPBD. Foto: Ist.

Baca juga: Ganjar Minta Relawan BPBD se jateng Siap Hadapi Cuaca Ekstem di Juni-Juli

-Advertisement-

Menurutnya, pengalaman itu bisa dibagikan dan dipelajari bersama relawan dari seluruh penjuru Jawa Tengah.

“Saya melihat totalitas relawan waktu Covid-19 melonjak itu luar biasa. Mereka tetap total sampai kasus di Kudus turun,” ungkapnya saat menghadiri Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana, Latihan Gabungan (Latgab) Relawan Penanggulangan Bencana BPBD Provinsi Jawa Tengah di Balai Diklat Pelatihan Sonyawarih, Kamis (9/6/2022).

Selain pandemi, Kabupaten Kudus menghadapi potensi bencana alam tahunan yakni banjir. Terkait hal itu, Hartopo menyatakan, kalau pihaknya telah berkoordinasi dengan BBWS, supaya normalisasi sungai dilakukan dari hulu, sehingga menyeluruh. Tak hanya normalisasi lokal saja.

“Kalau banjir memang karena banyak sungai yang dangkal, perlu dinormalisasi,” ucapnya.

Terkait penanganan bencana, Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan mengimbau kepala daerah di Jateng yang memiliki wilayah dataran tinggi untuk membuat sumur resapan.

Gerakan sumur resapan ini, lanjutnya, diharapkan bisa menampung air hujan. Sehingga bisa mencegah potensi banjir dan tanah longsor.

“Saya bocori ya Pak, saya berencana mengirim surat kepada kepala daerah yang punya dataran tinggi untuk membuat sungai resapan. Kalau ditampung dari atas harapannya tidak terjadi banjir,” ungkap Ganjar.

Selain itu, Ganjar juga menyemangati relawan untuk tetap siap siaga menghadapi berbagai potensi bencana. Mulai dari pandemi, PMK dan cuaca ekstrem yang diinformasikan terjadi pertengahan Juni-Juli. Dirinya meminta relawan diberi penjurusan agar penanganan bisa dilakukan lebih profesional.

“Kalau bisa ada penjurusan relawan. Kolaborasi dengan PMI, BMKG, maupun pemadam kebakaran biar lebih profesional,” imbuhnya setelah membuka latihan gabungan.

Baca juga: Beruntungnya Sunarti, Awalnya Hanya Dapat Bantuan Listrik, Kini Rumahnya Malah Ikut Direnovasi

Tak kurang 160 relawan perwakilan BPBD se-Jawa Tengah mengikuti latihan gabungan.

Kalakhar Provinsi Jateng Bergas C Penanggungan mengungkapkan, relawan harus terus meningkatkan kesiapsiagaan ketika terjadi bencana. Bergas menyampaikan, momen dalam penyelamatan saat bencana penting agar penanganan tak terlambat.

“Relawan harus paham, bahwa momen dalam penanganan bencana penting. Selama diklat di sini, silakan untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan,” tegasnya

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
151,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER