31 C
Kudus
Jumat, April 19, 2024

Perupa Songolikur dan Rupati Gelar Pameran Seni Rupa di Bumiharjo, Desa Terpencil di Kabupaten Pati

BETANEWS.ID, PATI – Puluhan lukisan tampak terpajang di tembok rumah milik warga Desa Bumiharjo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati. Lukisan-lukisan itu dipamerkan untuk memperingati Hari Bulan Menggambar Nasional. Acara ini diselenggarakan kelompok Perupa Songolikur, dan memilih tajuk “Asam Garam”.

Selain di rumah milik Mbah Mbah Markam itu, pameran lukisan juga diselenggarakan di balai desa setempat. Di tempat ini, acara pameran lukisan diselenggarakan kelompok perupa Rupati dan memilih tajuk “Sajen”.

Satu di antara Perupa Songolikur, Susilo Tomo menuturkan, sebenarnya Hari Menggambar Nasional jatuh pada tanggal 2 Mei 2022. Karena tanggal tersebut bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, maka pameran lukisan digeser pada tanggal 14 Mei 2022.

“Kegiatan pameran kami selenggarakan tiga hari, mulai tanggal 14 hingga 16 Mei 2022. Kami mengambil tema besar memasyarakatkan menggambar,” ujar pria yang akrab disapa Susilo kepada Betanews.id, Senin (16/5/2022).

Pria yang juga warga desa Bumiharjo itu menjelaskan alasan memilih Desa Mulyoharjo yang bisa dibilang terpencil, karena jaut dari kota. Menurutnya, pemilihan tempat ini selaras dengan tema yang diangkat, yakni untuk memasyarakatkan menggambar.

Pameran seni rupa di Desa Bumiharjo. Foto: Rabu Sipan

Dia menjelaskan, kelompok Perupa Songolikur terdiri dari perupa lingkar Muria, antara lain Pati, Kudus dan Jepara, dengan titik sentral Gunung Muria. Oleh sebab itu nama yang dipilih adalah Songolikur, yang merupakan puncak tertinggi Gunung Muria.

“Lingkar Muria juga merupakan semenanjung di pesisir pantai utara Jawa, sehingga dipilihlah tema Asam Garam. Di Rumah Mbah Markam ada puluhan lukisan yang dipamerkan tentang kehidupan masyarakat di Muria Raya beserta permasalahan yang dihadapi” jelasnya.

Baca juga: Angkat Peristiwa Petrus di Barutikung Dalam Film, Adit: Kasus Pelanggaran HAM Belum Tuntas

Sementara itu, Bagussatya, satu anggota Rupati, mengatakan, dalam memperingati Bulan Menggambar Nasional komunitas Rupati yang menyelenggarakan pameran lukisan di Desa Bumiharjo bersama Perupa Songolikur memilih tema “Sajen”. Menurutnya, selama ini kata sajen melekat pada hal klenik, tapi sajen ini maksudnya adalah memberikan sajian karya lukisan kepada masyarakat desa.

“Kami memilih tema Sajen karena kami ingin menyajikan karya seni rupa untuk masyarakat desa. Karena tema besar kami bersama Perupa Songolikur adalah Memasyarakatkan Menggambar. Oleh sebab itu lokasi yang dipilih di desa tidak di tengah kota,” ungkap Bagus.

Pria nyentrik berambut gimbal itu mengatakan, selain pameran lukisan ada berbagai kegiatan yang diselenggarakan. Hari pertama di rumah Mbah Markam ada acara kopi lelet, melukisi rokok dengan kopi lelet khas Lasem.

“Hari kedua, kami ada festival menggambar untuk anak-anak. Kemudian malamnya gambar karya anak-anak itu dipentaskan dalam sebuah dongeng oleh Mbah Jaswadi,” bebernya.

Di malam terakhirnya, diselenggarakan pementasan film dokumenter yang berjudul “Rupa Manusia”. Kemudian acara dilanjut diskusi seputar seni rupa. Di puncak acara penyerahan sebuah karya lukis secara simbolis kepada kepala desa setempat.

Sementara itu Kepala Desa Bumiharjo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati yakni Agus Pujo Hariyanto sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Perupa Songolikur dan Rupati yang sudah bersedia menyelenggarakan pameran lukisan di desanya tersebut. Ia pun berharap ke depan ada kegiatan serupa di desanya.

“Pada intinya kami sangat mendukung dan berterima kasih. Semoga ke depan bisa diselenggarakan acara serupa dan kita bisa bekerja sama yang lebih baik lagi. Harapan kami dengan adanya acara ini, anak-anak SD, TK dan Paud di desa kami bisa mengenal seni rupa sedari dini,” ujar pria yang akrab disapa Hari tersebut.

Editor: Suwoko

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
135,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER